
Dolar Stabil, Emas Kembali Jadi Incaran Respon Gejolak TradeWar
Indeks Dolar AS bergerak stabil dibawah 104, sedikit mencatatkan keuntungan setelah uji titik terendah 103.31. Dolar tetap berada dibawah tekanan setelah data inflasi AS dilaporkan melambat selama periode Feruari.
- US CPI yoy actual 2.8% (forecast 2.9%, previous 3.0%)
- US Core CPI mom actual 0.2% (forecast 0.3%, previous 0.4%)
- US Core CPI yoy actual 3.1% (forecast 3.2%, previous 3.3%)
- US CPI mom actual 0.2% (forecast 0.3%, previous 0.5%)
Dari sentimen perang dagang, gejolak dipasar keuangan terus bergulir menindaklanjuti sikap Tiongkok yang menegaskan kembali rencana untuk membalas tarif AS yang baru-baru ini diberlakukan.
Secara terpisah, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengonfirmasi bahwa blok tersebut sedang bersiap untuk memberlakukan tindakan balasan pada tanggal 13 April.
Hingga akhir jelang penutupan perdagangan Rabu (12/3) Dolar menetap pada level 103.58 – naik sekitar 14 poin atau 0.20%, setelah uji tertinggi 103.79 dan terendah 103.31.
Dipasar rival utama Dolar, sekelompok matauang utama dunia ditutup campuran. EUR/USD diperdagangkan melemah setelah melonjak tajam pada awal pekan kemarin.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Kamis (12/3) pada pukul 04:30 WIB,
- AUDUSD : 0.63165 , +24 / +0.39%
- EURUSD : 1.08856 , -24 / -0.22%
- GBPUSD : 1.29620 , +18 / +0.14%
- NZDUSD : 0.57246 , +14 / +0.25%
- USDJPY : 148.198 , +49 / +0.33%
- USDCAD : 1.43658 , -67 / -0.46%
- USDMXN : 20.16920 , -981 / -0.48%
- USDCHF : 0.88152 , -13 / -0.15%
- USDCNH : 7.23480 , +140 / +0.19%
Emas
Harga emas terus mendapatkan dukungan ketika kekhawatiran tentang perang tarif global meningkatkan gejolak ekonomi yang lebih luas dan meningkatkan daya tarik pada safehaven emas.
Faktor ketidakpastian dan kekhawatiran resesi global ditengah perang tarif yang sedang berlangsung mendorong pasar berbondong-bondong mencari perlindungan pada aset yang aman, seperti emas – meskipun tidak memberikan imbal hasil yang pasti.
Terbaru, tarif AS sebesar 25% untuk baja dan aluminium mulai berlaku sebagai tindakan Presiden AS Donald Trump berjuang untuk mengurangi defisit perdagangan dengan menerapkan bea masuk pada impor.
Berdasarkan laporan WGC, bank sentral terus melakukan pembelian Emas – dimana Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) dan Bank Nasional Polandia (NBP) masing-masing menambah 10 dan 29 ton dalam dua bulan pertama tahun 2025.
Hingga akhir penutupan perdagangan Rabu (12/3) pada pukul 04:00 WIB, harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $18.19 atau 0.62% berakhir pada level $2,933.25 per ons, setelah uji tertinggi $2,940 dan terendah $2,905.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teratif saat ini diperdagangkan melonjak sebanyak $25.90 atau 1.12% berakhir pada level $2,946.80 per ons, setelah uji tertinggi $2,948 dan terendah $2,911 di Divisi Comex.
Dipasar komoditas lainya, harga minyak diperdagangkan cukup fluktuatif dan berangsur menguat setelah EIA melaorkan jumlah kenaikan stok minyak mingguan yang lebih sedikit dari yang diperkirakan.
- United States EIA Crude Oil Stocks Change came in at 1.448M, below expectations (2.1M) in March 7
Berikut adalah posisi harga minyak pada penutupan perdagangan Rabu (12/3) pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $67.36 , +$1.12 / +1.69%
- WTI : $67.68 , +$1.43 / +2.16%
- BRENT : $70.95 , +$1.39 / +2.00%
Sentimen
Pada Kamis (12/3), Fokus pasar akan tertuju pada rangkaian data inflasi dan klaim pengangguran AS. Dari faktor fundamental lainnya, Investor diharapkan untuk memperhatikan perkembangan geopolitik dan Perang Dagang.