
Dollar Anjlok, Penurunan Terbesar Sejak 2 Agustus 2024
Indeks Dolar AS anjlok pada perdagangan awal pekan menandai kerugian terbesar sejak 2 Agustus 2024 ditengah aksi profit taking dan respon terhadap laporan PMI Service AS yang dirilis mengecewakan.
Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai Dolar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, diperdagangkan turun sekitar 67 poin atau 0.62% berada pada level 108.26, setelah uji tertinggi 109.07 dan terendah 107.75.
Dalam data PMI service yang dirilis awal tahun ini dilaporkan bahwa aktifitas bisnis melemah menjadi 58.6 lebih rendah dari perkiraan pada 58.5 (F).
Sekelompok matauang berisiko diperdagangkan naik – memanfaatkan momentum keruntuhan Dolar.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Senin, 6 Januari 2025 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.62429 , +28 / +0.45%
- EURUSD : 1.03884 , +82 / +0.80%
- GBPUSD : 1.25203 , +100 / +0.80%
- NZDUSD : 0.56414 , +32 / +0.57%
- USDJPY : 157.651 , +38 / +0.24%
- USDCAD : 1.44461 , +0 / +0.00%
- USDCHF : 0.90432 , -41 / -0.45%
- USDCNH : 7.34210 , -92 / -0.13%
Emas
Harga emas diperdagangkan stagnan jelang penutupan perdagangan hari ini (6/1) gagal memanfaatkan kerugian Dolar AS karena cukup terbebani oleh kenikan imbal hasil obligasi AS.
Disisi lain, Pasar secara luas yang mengenyoroti sikap hati-hati Fed terhadap pemotongan suku bunga yang ditekankan oleh Gubernur Cook mengingat perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung dan inflasi yang terus-menerus.
Hingga jelang penutupan perdagangan hari ini (6/1) Harga Emas mencatatkan kerugian tipis sebesar $3.02 atau 0.11% berada pada level $2,636.63 per ons saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah capai tertinggi $2,649 dan terendah $2,614.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Februari, sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan turun sebanyak $8.20 atau 0.31% berada pada kisaran $2,646.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,663 dan terendah $2,624 di Divisi Comex.
Sentimen
Pada Selasa (7/1), Laporan Inflasi Eropa, PMI AS dan JOLTS Job Opening AS akan menjadi fokus utama pasar. Hingga sepekan kedepan, rangkaian data tenaga kerja AS akan sangat dinantikan.