Geopolitik, Covid19 Di China hingga Politik AS, Dorong Pasar Keuangan Terombang-ambing
Indeks Dolar Amerika kembali ditutup lebih rendah, dalam lima sesi perdagangan berturut-turut ditengah prospek perlambatan kenaikan suku bunga Fed karena membaiknya data ekonomi AS dan kekhawatiran pasar tentang politik AS setelah partai Republik menduduki kursi mayoritas DPR, serta penyambutan mantan Presiden AS Donald Trump yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden pada pemilu 2024 mendatang.
Meski berita kembalinya Trump tidak terlalu mengejutkan, tetapi masih menimbulkan kekhawatiran di tengah pandangannya tentang hubungan AS dengan China dan masalah polemik lainnya. Berdasarkan sejarah, kembalinya Trump akan menjadi sejarah baru sebagai presiden AS pertama dalam 130 tahun yang kembali tampil setelah ditolak oleh para pemilih.
Hingga akhir perdagangan Rabu (16/11), Dolar menyelesaikan perdagangan dengan kerugian sekitar 28 poin atau 0.26% berakhir pada level 106.29, setelah uji tertinggi 106.79 dan terendah 105.84. Laporan Penjualan Ritel AS membantu Dolar rebound dari sesi terendah hariannya, setelah mencatatkan kenaikan sebesar 1.3% selama periode Oktober, lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada 1.0% (F) dan 0% (P).
Matauang
Papan matauang utama dunia ditutup beragam selama sesi perdagangan Rabu (16/11). AUD/USD berakhir dengan kerugian sekitar 17 poin atau 0.25% pada level 0.6739, setelah uji tertinggi 0.6792 dan terendah 0.6719. Aussie melemah ditengah lonjakan kasus covid19 di China yang memaksa terjadinya Penguncian regional dan bahkan memicu protes di jalan-jalan – hal ini kemungkinan akan memperburuk situasi dan ekonomi China.
Pada perdagangan Kamis (17/11), Matauang Australia akan terfokus angka ketenagakerjaan Autralia selama periode Oktober yang akan dirilis pagi ini pukul 07:30 WIB.
Pasangan EUR/USD mengakhiri perdagangan Rabu (16/11) dengan keuntungan sekitar 46 poin atau 0.44% berada pada level 1.0392, setelah uji tertinggi 1.0438. Sedangkan GBP/USD ditutup dengan keuntungan sekitar 49 poin atau 0.41% berakhir pada level 1.1914. katalis negatif dari konflik geopolitik yang membani pasar dipasar Asia berubah menjadi positif karena hilangnya ketakutan akan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Polandia.
Emas
Harga emas berakhir melemah tipis setelah mencoba mempertahankan keuntungannya karena kekhawatiran tentang konflik geopolitik Rusia-Polandia telah mereda. Namun kerugian terlihat sangat terbatas karena lemahnya Dolar ditengah kekhawatiran pasar tentang politik AS setelah partai Republik menduduki kursi mayoritas DPR dan kemuculan mantan Presiden AS Donald Trump yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden pada pemilu 2024 mendatang, telah mendoronf investor kembali bersiaga.
Dipasar spot, harga emas ditutup dengan kerugian tipis hanya sekitar $4.86 atau 0.27% berakhir pada level $1,773.60 per ons, setelah uji tertinggi $1,785 dan terendah $1,770. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah hanya sekitar $1 atau 0.06% berakhir pada level $1,775.80 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (17/11), pasar global akan terfokus pada serangkaian laporan Tenagakerja Australia pada pukul 07:30 WIB, disusul oleh laporan Inflasi Eropa pada 17:00 WIB dan data perumahan Amerika pada pukul 20:30 WIB bersamaan dengan laporan Klaim Pengangguran AS.