Harga Emas Bangkit, Seiring Semakin Dekatnya ‘Default’ AS
Harga emas berbalik menguat dan mencoba bertahan diatas level $1,970 selama sesi perdagangan Amerika merespon laporan Manufacturing PMI AS yang dirilis mengecewakan.
Bukan hanya itu, Emas bersama dengan Dolar AS mencoba mempertahankan keuntungannya setelah khawatiran investor terus meningkat, melihat bagaimana Pemerintah AS tengah mencari jalan keluar untuk default yang semakin dekat dengan menanyakan kepada Badan Federal apakah pembayaran dapat ditunda.
Meksipun beberapa menyatakan pertemuan demi pertemuan semakin dekat dengan kata ‘sepakat’ namun investor secara luas nampaknya justru semakin khawatir, terlebih dengan tengat default yang semakin dekat.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $3.29 atau 0.17% berakhir pada level $1,974.93 per ons, naik dari sesi terendah $1,954. Emas berjangka kontrak Juni berakhir melemah sekitar $2.7 atau 0.14% berada pada level $1,974.50 per ons di Divisi Comex.
Dolar & Matauang Rival
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Selasa (23/5), dengan volatilitas pasar Doalr yang semakin meluas memasuki sesi perdagangan Amerika menyusul serangkaian data ekonomi AS yang mayoritas positif, meningkatkan spekulasi bahwa the Fed masih akan berada trend kenaikan suku bunganya untuk terus menjinakkan inflasi.
- US Manufacturing PMI (May), 48.5 (A) vs. 50.0 (F) vs. 50.2 (P)
- US Services PMI (May), 55.1 (A) vs. 52.6 (F) vs. 53.6 (P)
- US New Home Sales (MoM) (Apr), 4.1% (A) vs. 3.3% (F) vs. 4.0% (P)
- US New Home Sales (Apr), 683K (A) vs. 663K (F) vs. 656K (P)
Berdasarkan pantauan Fed Watch tolls, taruhan atas penurunan suku bunga the Fed kini bergeser pada kenaikan suku bunga sebanyak 25bps, dengan peluang 28.1% – naik dari hari sebelumnya pada 25.7%.
Hingga penutupan Selasa (23/5), Dolar berakhir naik sekitar 30 poin atau 0.29% berakhir pada level 103.55, setelah capai tertinggi 103.65 dan terendah 103.16.
Dipasar rival utama Dolar, pasangan EUR/USD dan GBP/USD diperdagangkan melemah, terlebih setelah laporan manufacturing PMI Eropa dan Inggris dirilis mengecewakan. EUR/USD ditutup melemah sekitar 43 poin atau 0.40% pada level 1.07686. Sementara GBP/USD berakhir turun sebanyak 24 poin atau 0.19% berada pada level 1.24124.
- EU Manufacturing PMI (May), 44.6 (A) vs. 46.2 (F) vs. 45.8 (P)
- EU Services PMI (May), 55.9 (A) vs. 55.6 (F) vs. 56.2 (P)
- GBP Manufacturing
- PMI, 46.9 (A) vs. 48.0 (F) vs. 47.8 (P)
- GBP Services PMI, 55.1 (A) vs. 55.5 (F) vs. 55.9 (P)
- AUD/USD berakhir melemah sekitar 43 poin atau 0.65% pada level 0.66081. Sedangkan USD/JPY ditutup doji – menetap pada level 138.571, setelah capai tertinggi baru dalam enam bulan ditengah ketidakpastian seputar negosiasi batas utang AS.
- Saham
- Pasar saham AS melemah di tengah kekhawatiran yang meningkat tentang default AS setelah anggota parlemen mengakhiri putaran pembicaraan plafon utang tanpa kesepakatan.
- Indeks Dow Jones berakhir melemah sebanyak 231 poin atau 0.69% pada level 33,055.51. Indeks S&P500 melemah sebanyak 1.12% pada level 4,145.58, sedangkan indeks Nasdaq turun sebanyak 1.26% pada level 12,560.25.
- Sentimen
- Memasuki sesi perdagangan Rabu (24/5), fokus utama pasar masih akan tertuju pada negosiasi kenaikan limit utang pemerintah AS. Malam ini pasar akan menunggu kesaksian Menteri Keuangan Janet Yellen pada pukul 21:05 WIB.
- Selama sesi Asia hari ini, pasar hanya akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Selandia Baru pada pukul 9:00 WIB laporan Inflasi Inggris pada pukul 13:00 WIB.