Harga Minyak Naik karena Stok Minyak Mentah AS Terlihat Jatuh, Dolar Mereda
Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada hari Rabu karena stok minyak mentah AS terlihat jatuh minggu lalu, sementara dolar melemah, membuat minyak lebih murah untuk pembeli non-Amerika.
Minyak mentah berjangka Brent naik 8 sen menjadi $80,07 per barel pada 0126 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 6 sen menjadi $76,29.
Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 3,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 16 Desember, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Persediaan bensin naik sekitar 4,5 juta barel, sementara stok sulingan naik 828.000 barel, menurut sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Indeks dolar AS, yang diperdagangkan terbalik dengan minyak, turun 0,69% pada perdagangan Selasa.
Meningkatnya kasus COVID-19 di China membuat harga tidak bergerak lebih tinggi. Baca selengkapnya
Impor minyak mentah China dari Rusia naik 17% pada November dari tahun sebelumnya, karena kilang China bergegas mengamankan lebih banyak kargo menjelang batas harga yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh pada 5 Desember.
Peningkatan tersebut menjadikan Rusia pemasok minyak utama untuk China di depan Arab Saudi.
Sementara itu, menteri energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Saudi bahwa anggota OPEC+ meninggalkan politik dari proses pengambilan keputusan dan dari penilaian dan peramalan mereka. Baca selengkapnya
Menkeu menambahkan, keputusan OPEC+ memangkas produksi minyak yang banyak dikritik ternyata tepat untuk mendukung stabilitas pasar dan industri.
Harga minyak, yang mendekati level tertinggi sepanjang masa di $147 per barel pada bulan Maret setelah Rusia menginvasi Ukraina, telah membatalkan sebagian besar kenaikannya di tahun 2022.