Kontruksi Jerman akan Menyusut untuk Pertama Kalinya Sejak Krisis Keuangan
Belanja konstruksi Jerman diperkirakan akan turun pada tahun 2024 untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh sebuah lembaga penelitian terkemuka, yang merupakan pertanda buruk bagi industri properti karena negara tersebut mengalami krisis terburuk dalam beberapa dekade.
Volume konstruksi akan menyusut sebesar 3,5% pada tahun 2024 menjadi 546 miliar euro ($597,38 miliar) sebelum sedikit pulih dengan kenaikan 0,5% pada tahun 2025, lembaga ekonomi DIW mengatakan dalam sebuah studi yang akan diterbitkan pada hari Rabu dan dilihat oleh Reuters.
Selama bertahun-tahun, sektor properti di Jerman dan negara-negara lain di Eropa berkembang pesat seiring dengan rendahnya suku bunga dan tingginya permintaan.
Namun kenaikan tajam dalam tarif dan biaya menghentikan hal tersebut, menyebabkan pengembang mengalami kebangkrutan karena pembiayaan bank mengering dan kesepakatan terhenti.
Terakhir kali belanja konstruksi Jerman menurun adalah pada tahun 2009.
“Kemerosotan industri konstruksi memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan,” kata Laura Pagenhardt, penulis studi tersebut.
Sebuah survei yang diterbitkan pada hari Rabu oleh lembaga ekonomi Ifo menunjukkan sentimen dalam konstruksi perumahan berada pada titik terendah sepanjang masa, semakin memperjelas situasi yang mengerikan di industri ini.
“Belum ada tanda-tanda situasi akan mereda,” kata Klaus Wohlrabe, kepala survei di Ifo, setelah suasana bulan Desember tercatat pada level terendah sejak survei dimulai pada tahun 1991.
“Ekspektasi yang sangat lemah ini menunjukkan bahwa perusahaan saat ini tidak mempunyai harapan. Prospek tahun 2024 suram,” tambahnya.
($1 = 0,9140 euro)