
Laporan Bank of Japan Menunjukkan Perjuangan Perusahaan Lokal dengan Harga yang Lebih Tinggi, Yen yang Lemah
Laporan triwulanan Bank of Japan menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan kesulitan menghadapi biaya yang lebih tinggi, didorong oleh jatuhnya yen, dan melemahnya sentimen konsumen.
Menurut laporan ekonomi regional triwulanan yang dirilis Senin, sebuah supermarket di prefektur selatan Nagasaki mengatakan mereka harus memotong sejumlah harga untuk mencegah pelanggan mencari pilihan yang lebih murah untuk pergi ke toko diskon.
Laporan tersebut juga mencakup pernyataan dari produsen makanan yang mengatakan pendapatannya terdampak oleh depresiasi yen dan sedang mempertimbangkan apakah akan menaikkan harga produk lebih awal dari perkiraan.
Yen masih mendekati level terendah dalam hampir 38 tahun terhadap dolar. Melemahnya yen berarti perusahaan-perusahaan Jepang harus membayar lebih banyak untuk impor seperti makanan dan energi. Yen berada di sekitar 160,70 terhadap dolar pada Senin sore di Tokyo.
Sementara itu, sebuah operator penginapan di Kyoto mengatakan akan terus menaikkan harga karena jumlah wisatawan asing meningkat akibat melemahnya yen, menurut laporan tersebut.
BOJ mengatakan dalam laporannya bahwa perekonomian lokal negara tersebut membaik di sebagian besar wilayah. Bank Dunia menaikkan penilaian ekonominya untuk dua dari sembilan wilayah di negara tersebut, menurunkan peringkatnya di dua wilayah, dan mempertahankannya di wilayah lainnya.
Banyak analis memperkirakan bank sentral akan segera menaikkan suku bunga jangka pendek di tengah berlanjutnya inflasi. Dewan kebijakan BOJ dijadwalkan mengadakan pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli.