
Minyak Terus Merosot
Harga minyak mentah berjangka WTI turun di bawah $64 per barel pada hari Kamis, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, karena para pedagang terus mencermati data stok AS dan pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 9,3 juta barel pekan lalu, didorong oleh lonjakan ekspor yang tajam.
Namun, lonjakan faktor penyesuaian dan stok distilat yang mencapai level tertinggi sejak Januari memberikan nuansa bearish pada laporan tersebut.
Sementara itu, bank sentral AS memangkas suku bunga seperempat poin seperti yang diperkirakan dan mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut untuk mendukung pasar tenaga kerja yang melemah.
Namun, terlepas dari tren dovish, pasar tetap waspada, karena hal ini juga dapat mengindikasikan meningkatnya risiko ekonomi bagi konsumen minyak utama.
Investor juga terus memantau kekhawatiran atas pasokan minyak Rusia, karena Ukraina baru-baru ini meningkatkan serangan terhadap fasilitas energi.
Laporan menunjukkan bahwa Transneft telah memperingatkan produsen tentang potensi pemangkasan produksi, meskipun perusahaan kemudian membantah klaim tersebut sebagai misinformasi.