Pasar Global Flat, Ditengah Minimnya Data Ekonomi Makro
Pasar keuangan global kembali diperdagangkan dalam kisaran yang sempit selama sesi perdagangan Rabu (11/1) karena minimnya selama sesi perdagangan berlangsung.
Dolar menyelesaikan perdagangan Rabu (11/1) dengan kerugian tipis sekitar 4 poin atau 0.04% berakhir pada level 103.25, setelah uji tertinggi 103.49 dan terendah 103.11. Pelaku pasar terlihat sangat menantikan data kunci inflasi AS yang akan dirilis malam ini pada pukul 20:30 WIB.
EUR/USD menetap pada level 1.0756, menguat sekitar 22 poin atau 0.21% setelah mayoritas Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bersikap hawkish sehingga mendukung penguatan EURO. Gubernur bank sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau mengungkapkan bahwa ECB harus menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang untuk mencapai level yang diharapkan.
Secara terpisah, Gubernur bank sentral Austria Robert Holzmann memilih sikap yang lebih agresif, menekankan bahwa “suku bunga harus naik secara signifikan untuk mencapai tingkat yang cukup ketat untuk memastikan kembalinya inflasi tepat waktu sesuai target”.
AUD/USD berakhir menguat sekitar 14 poin atau 0.20% berakhir pada level 0.6905, setelah uji tertinggi 0.6925 dan terendah 0.6872. Penguatan Aussie ditopang oleh laporan Penjualan ritel Australia yang tercatat menguat sebanyak 1.4% selama periode Desember. LEbih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 0.60% (F) dan -0.20% (P).
Sementara GBP/USD ditutup melemah sebanyak 2 poin atau 0.02% berakhir pada level 1.2147, setelah uji tertinggi 1.2177 dan terendah 1.2099.
Emas
Harga emas gagal mempertahankan penguatan selama sesi awal perdagangan Rabu (11/1), investor yang sangat berhati-hati jelang laporan Inflasi Amerika malam nanti nampak memanfaatkan momentum untuk memanfaatkan kisaran yang ada.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $1.50 atau 0.08% berakhir pada level $1,875.22 per ons, setelah uji tertinggi $1,886 dan terendah $1,867. Sementara emas berjangka kontrak Februari ditutup menguat tipis hanya sekitar $2.40 atau 0.13% berakhir pada level $1,878.90 per ons di Divisi Comex.
Pagi ini, emas sedikit diuntungkan oleh probability kenaikan suku bunga Fed yang hanya menunjukkan suara mayoritas pada kenaikan 25bps sebanyak 80%.
Minyak
Harga minyak mentah ditopang oleh laporan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang memperkirakan konsumsi global akan bahan bakar cair seperti bensin, solar, dan bahan bakar jet untuk mencetakan rekor tertinggi baru pada tahun 2024 yang mendorong AS meningkatkan jumlah pasokan.
Sayangnya, kenaikan tidak terlalu signifikan karena pasar cukup khawatir pada jumlah stok minyak mingguan AS yang melonjak signifikan menjadi 18.962 juta barel dalam sepekan terakhir, jauh diatas stok minggu sebelumnya pada 1.694 juta barel dan berbanding terbalik dengan perkiraan yang melihat potensi penurunan stok sebanyak -2.243 juta barel.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $3.01 atau 3.87% berakhir pada level $77.71 per barel, setelah uji tertinggi $77.81. Minyak mentah WTI AS ditutup menguat sebanyak $2.29 atau 2.96% berakhir pada level $77.41 per barel, sedangkan Brent London naik sebanyak $2.57 atau 3.11% berakhir pada level $82.67 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (12/1), pasar global akan terfokus pada laporan inflasi AS yang akan dirilis pada pukul 20:30 WIB bersamaan dengan laporan Klaim Pengangguran AS. Disesi Asia hari ini, fokus pasar akan tertuju pada laporan Neraca Perdagangan Australia pada pukul 7:30 WIB dan laporan inflasi China pada pukul 8:30 WIB.