Pekan Ini, Harga Emas Masih Rentan Koreksi
Harga emas diperdagangkan cukup volatile akhir pekan lalu, menguat setelah sempat uji level terendah hariannya pada $1,782 sesaat setelah laporan Nonfarm Payrolls AS dirilis dibawah perkiraan investor.
Kenaikan pada harga emas nampak terbatas karena investor cukup dikejutkan oleh laporan jumlah pengangguran AS yang secara tak terduga turun dibawah level 4% menjadi 3.9%, lebih baik dari perkiraan dan data sebelumnya pada 4.1% (F) dan 4.2% (P).
Di pasar spot, harga emas ditutup naik sebanyak $5.11 atau 0.28% berakhir pada level $1,795.87 per ons akhir pekan lalu. Emas berjangka kontrak Februari ditutup menguat sebanyak $8.20 atau 0.46% berakhir 0ada level $1,797.40 per ons di Divisi Comex.
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, pasar emas diperkirakan masih akan rentan untuk terkoreksi mengingat probability kenaikan suku bunga Fed masih relatif tinggi untuk kenaikan lebih awal pada Maret 2022.
Dalam pekan ini, pasar emas dan global akan terfokus pada testimoni kepala Fed pada Selasa (11/1) dan rangkaian data Inflasi AS pada Rabu (12/1) dan Kamis (13/1).
Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $1,810.00 – $1,765.0p hingga sepekan kedepan.