Pembicaraan OPEC+ Berfokus Pada Pengurangan Minyak yang Lebih dalam, Kata Sumber
Dua sumber OPEC+ mengatakan kelompok tersebut sedang mendiskusikan pengurangan pasokan kolektif yang lebih dalam pada kuartal pertama yang durasi dan volume pastinya belum jelas. Salah satu dari mereka mengatakan OPEC+ mungkin tidak dapat menyetujui hal ini dan ada kemungkinan pertemuan tersebut dapat mengubah kebijakan yang ada.
The Wall Street Journal melaporkan pemotongan baru tersebut bisa mencapai 1 juta barel per hari, angka yang juga dilaporkan Financial Times pada 17 November.
Pada hari Selasa, sumber mengatakan penundaan lebih lanjut pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada hari Kamis mungkin saja terjadi, meskipun pada Rabu malam pertemuan tersebut tampaknya akan berjalan sesuai rencana.
Pertemuan tersebut telah ditunda mulai tanggal 26 November. Sumber-sumber OPEC+ mengatakan hal ini disebabkan oleh ketidaksepakatan mengenai kuota produksi untuk produsen Afrika, meskipun sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menyelesaikan sebagian besar masalah ini.
Pembicaraan mengenai kuota Afrika terjadi dengan latar belakang Uni Emirat Arab diizinkan, sesuai perjanjian terakhir OPEC+ pada bulan Juni, untuk meningkatkan produksi pada tahun 2024.
Patokan global, minyak mentah Brent naik 1,3% dan mendekati $83 per barel pada 18.36 GMT pada hari Rabu. Harga telah turun dari mendekati $98 pada akhir September, tertekan oleh kekhawatiran terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi surplus pasokan pada tahun 2024.
Pembicaraan OPEC+ mengenai kuota produksi di masa lalu seringkali sulit, yang terakhir terjadi pada pertemuan mereka pada bulan Juni, yang memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga tahun 2024 dan menyetujui peningkatan tersebut untuk UEA karena upayanya untuk memperluas kapasitas produksi.
Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya telah menjanjikan pengurangan total produksi minyak sekitar 5 juta barel per hari dalam serangkaian langkah yang dimulai pada akhir tahun 2022.
Hal ini termasuk tambahan pengurangan produksi sukarela Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari, yang akan berakhir pada akhir Desember, dan pengurangan ekspor Rusia sebesar 300.000 barel per hari hingga akhir tahun.