Perang Matauang, Potensi Bawa Pasar Global Bergejolak
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Jumat (31/3), membalikkan kerugian sehari sebelumnya setelah serangkaian laporan intrusment inflasi AS menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari sebelumnya, mendorong kekhawatiran tentang krisis inflasi tinggi memudar.
- US Core PCE Price Index (MoM) (Feb), 0.3% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.6% (P)
- US Core PCE Price Index (YoY) (Feb), 4.6% (A) vs. 4.7% (F) vs. 4.7% (P)
- US PCE Price index (YoY) (Feb), 5.0% (A) vs. 5.1% (F) vs. 5.4% (P)
- US PCE price index (MoM) (Feb), 0.3% (A) vs. 0.3% (F) vs. 0.6% (P)
- US Personal Income (MoM) (Feb), 0.3% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.6% (P)
- US Personal Spending (MoM) (Feb), 0.2% (A) vs. 0.3% (F) vs. 1.8% (P)
- US Chicago PMI (Mar), 43.8 (A) vs. 43.6 (F) vs. 43.6 (P)
- US Michigan Consumer Sentiment (Mar), 62.0 (A) vs. 63.4 (F) vs. 67.0 (P)
Dolar menyelesaikan perdagangan akhir pekan dengan keuntungan sekitar 40 poin atau 0.39% berakhir pada level 102.57, namun masih menyisakan kerugian sekitar 0.54% dalam sepekan terakhir dan turun sekitar 2.3% selama Maret.
Berita selama akhir pekan, sepertinya akan mendorong suasana pasar Dolar nampak tertekan setelah beberapa negara telah sepakat untuk menggunakan matauang uang Yuan sebagai mata uang penyelesaian. Berdasarkan data
Saham & Obligasi
Pasar saham AS melesat – mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan keuntungan tajam karena optimisme pasar atas melambatnya inflasi AS dari level tertinggi 40 tahun. Indeks Saham Dow Jones menguat setidaknya sekitar 1.26% pada level 33,274.15, melonjak 3.2% selama periode Maret.
Indeks S&P 500 AS naik sebanyak 1.44% pada level 4,109.31, sedangkan Indeks teknologi Nasdaq menguat sebanyak 1.74% pada kisaran 12,221.91. masing-masing mencatatkan kenaikan setidaknya hampir 3.5% selama periode Maret.
Imbal hasil obligasi AS terkoreksi karena memudarnya inflasi AS mendorong harapan bahwa the Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk melihat dampak kenaikan sebelumnya. Yield obligasi 2 tahun AS terkoreksi sekitar 2.04% pada level 4.0376%. Sementara imbal hasil obligasi 10 tahun dan 30 tahun AS masing-masing melemah sebanyak 2.09% dan 2.12%.
Matauang
EUR/USD memimpin penurunan dipasar rival utama Dolar etelah inflasi Eropa naik jauh lebih lambat dari periode sebelumnya, mempersempit harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh ECB pada pertemuan mendatang. EUR/USD berakhir melemah sekitar 63 poin atau 0.58% berada pada level 1.08414, setelah uji tertinggi 1.09252.
- EU Core CPI (MoM), 1.2% (A) vs. 0.6% (F) vs. 0.8% (P)
- EU Core CPI (YoY), 5.7% (A) vs. 5.7% (F) vs. 5.6% (P)
- EU CPI (YoY) (Mar), 6.9% (A) vs. 7.1% (F) vs. 8.5% (P)
- EU CPI (MoM), 0.9% (A) vs. 0.8% (F) vs. 0.8% (P)
Pasangan matauang GBP/USD berakhir melemah sekitar 57 poin atau 0.46% berada pada level 1.2329, setelah uji tertinggi 1.24228 dan terendah 1.23238. AUD/USD berakhir melemah sebanyak 28 poin atau 0.42% berada pada kisaran 0.66829. Sedangkan USD/JPY berakhir naik sebanyak 11 poin atau 0.09% melemah pada level 132.785.
Emas
Harga emas berbalik melemah dari level tertinggi Jumat (31/3) ditengah penguatan Dolar yang menekan seluruh rival utamanya. Setelah meredanya kekhawatiran tentang krisis perbankan, fokus utama pasar tertuju pada insturment inflasi AS yang mencatatkan perlambatan dibandingkan periode sebelumnya.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $10.34 atau 0.52% berakhir pada level $1,969.11 per ons, setelah uji tertinggi $1,987 dan terendah $1,966. Selama periode Maret emas terkoreksi sekitar 0.45% dan naik sebanyak 8% selama periode kuartal pertama tahun ini.
Emas berjangka kontrak April berakhir melemah sebanyak $10.70 atau 0.54% berakhir pada level $1,987.00 per ons, setelah uji tertinggi $2,005.50 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia naik setelah pengurangan produksi di beberapa ladang minyak di wilayah Kurdistan Irak utara, semakin memperpanjang kenaikan harga minyak sejak penghentian ekspor minyak Kurdistan melalui Turki pada awal pekan dan mencatatkan jumlah total kekurangan minyak adalah sekitar 450 ribu BPD.
Sementara itu, penguatan juga semakin diperkuat setelah survei yang dilakukan oleh Reuters memperlihatkan baha produksi minyak mentah OPEC untuk bulan ini diperkirakan mencapai 28,90 juta barel per hari BPD, turun 70 ribu BPD dibandingkan bulan Februari.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $1.34 tau 1.80% berakhir pada level $75.66 per barel, setelah uji tertinggi $75.74 dan terendah $73.77. Harga minyak naik sekitar 9.2% dalam sepekan lalu, namun turun sekitar 6 selama kuartal pertama tahun ini.
Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.30 atau 1.75% berakhir pada level $75.67 per barel, sedangkan minyak mentah berjangka Brent London naik sebanyak $1.29 atau 1.64% pada level $79.89 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada data aktivitas ekonomi dan ketenagakerjaan AS. Laporan ISM bulan Maret akan membantu melihat bagaimana kinerja ekonomi AS, sementara laporan ketenagakerjaan swasta ADP dan Nonfarm Payrolls akan menunjukkan tingkat kekuatan sektor tenagakerja.
Diawal pekan ini, perang matauang Yuan China dan Dolar Amerika berpotensi menekan pergerakkan Dolar Amerika, setelah beberapa negara telah sepakat untuk menggunakan matauang uang Yuan sebagai mata uang penyelesaian.