Poundsterling Bertahan di Level Terendah 8 Minggu
Poundsterling Inggris diperdagangkan di kisaran $1,339, mendekati level terendah delapan minggu, terutama karena penguatan dolar AS yang kembali terjadi.
Dolar menguat ke level tertinggi tiga minggu setelah mantan Presiden Trump mengatakan tidak berencana memecat Ketua The Fed Jerome Powell, meskipun mengkritik The Fed karena terlalu lambat memangkas suku bunga.
Di Inggris, investor mempertimbangkan data ketenagakerjaan dan inflasi terbaru untuk mendapatkan petunjuk tentang kebijakan moneter.
Pasar tenaga kerja terus melemah, dengan lapangan kerja yang kembali turun, meskipun data pajak yang direvisi menunjukkan penurunan tersebut tidak separah yang diperkirakan sebelumnya.
Pengangguran naik menjadi 4,7%, sementara pertumbuhan upah—meskipun masih kuat secara historis—menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Sementara itu, inflasi secara mengejutkan meningkat pada bulan Juni, mencapai 3,6% dibandingkan perkiraan 3,4%. Sinyal yang beragam ini menciptakan ketidakpastian bagi Bank of England.
Pertumbuhan upah yang lebih lambat mendukung potensi penurunan suku bunga, tetapi inflasi yang stagnan dapat menundanya.
Para pedagang telah sedikit menurunkan ekspektasi tetapi masih memperkirakan dua kali pemangkasan pada tahun 2025.