Prospek Suku Bunga BOE, Tahan Sterling Dilevel Tertinggi Dua Bulan
Dolar diperdagangkan tidak jauh dari range pergerakkan akhir pekan lalu (7/1), membalas sedikit kerugian sesi perdagangan sebelumnya dan masih bertahan dibawah level 96.
Dolar ditutup naik hanya sekitar 22 poin atau 0.23% berakhir pada level 95.95, setelah sempat uji tertinggi 96.26 dan terendah 95.74. Dolar tertekan ditengah tingginya imbal hasil obligasi AS yang mencoba uji tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Yield obligasi 10 tahun AS diperdagangkan naik sebanyak 3.6 bps menjadi 1.805%, setelah sempat uji tertinggi 1.808% tertinggi sejak Januari 2020 lalu.
Dipasar mata uang utamanya lainnya, deretan mata uang rival Dolar diperdagangkan melemah – dengan EUR/USD ditutup melemah sekitar 36 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.1321. Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar Euro akan terfokus pada jadwal press konference Kepala ECB Christine Lagarde pada pukul 17:20 WIB sore nanti dan Investor akan mencoba mencerna rencana ECB untuk mengakhiri stimulus pada Maret mendatang.
GBP/USD ditutup melemah sebanyak 11 poin atau 0.08% berakhir pada level 1.3574, setelah sempat uji tertinggi dua bulan pada 1.36. Optimisme pasar pada rencana kenaikan suku bunga BOE pada pertemuan Februari mendatang telah mendorong Sterling bertahan pada level tertingginya.
Memasuki sesi perdagangkan hari ini, pasar mata uang hanya akan terfokus pada deretan jadwal komentar Kepala Bank Sentral Eropa dan Kepala Bank Sentral Amerika. Pasar akan melihat prospek perubahan kebijakan moneter dari masing-masing Bank Sentral ditengah gangguan perluasan kasus Omicron secara global.