Safehaven Kembali Menguat Jelang Pertemuan Biden dan NATO
Pasar global kembali bergejolak selama perdagangan Rabu (23/3) dengan Harga emas berakhir menguat dan mencoba keluar dari kisaran sempit yang terbentuk sejak awal pekan karena kembali diuntungkan dari permintaan safehaven bersama dengan Dolar Amerika ditengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan negara-negara barat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa pemerintah AS secara resmi menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina. Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu dengan rekan-rekannya di NATO Eropa pada hari Kamis (24/3), dan lebih banyak sanksi terhadap Moskow diharapkan akan diumumkan. Para pemimpin juga akan membahas kesepakatan nuklir Iran.
Merespon hal tersebut, Harga emas dipasar spot ditutup menguat sebanyak $22.80 atau 1.17% berakhir pada level $1,944.08 per ons, setelah sempat uji terendah $1,915 dan tertinggi $1,948. Emas berjangka kontrak April ditutup menguat sebanyak $15.80 atau 0.2% berakhir pada level $1,937.30 per ons di Divisi Comex. Sementara Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat sebanyak 19 poin atau 0.19% berakhir pada level 98.63, setelah sentuh tertinggi 98.88.
• Minyak
Dipasar komoditas minyak, ketegangan krisis perang dan gangguan ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakh melalui pipa CPC mendorong harga minyak mentah dunia kembali diperdagangkan diatas level $110 per barel.
Harga minyak dipasar spot ditutup menguat sebanyak $5.63 atau 4.91% berakhir pada level $114.37 per barel. Minyak mentah berjangka Brent London ditutup menguat sebanyak $6.12 atau 5.03% berakhir pada level $121.60 per barel. Sementara minyak mentah berjangka WTI AS ditutup menguat sebanyak $5.66 atau 4.92% berakhir pada level $114.93 per barel.
Harga minyak juga turut diuntungkan dari laporan persediaan minyak mentah AS oleh API dan EIA yang masing-masing mencatatkan penurunan tajam pasokan minyak dalam sepekan terakhir, yakni masing-masing tercatat sekitar -4.280M (API) dan -2.508M (EIA) berbanding terbalik dengan perkiraan pasar pada +25.000 (API) +114.000 barel (EIA).
• Matauang
Dipasar matauang utama dunia, Poundsterling diperdagangkan dibawah tekanan, GBP/USD anjlok sebanyak 56 poin atau 0.42% berakhir pada level 1,3201 merespon laporan inflasi Inggris yang mencapai level tertinggi dalam 3 dekade dan laporan Anggaran Pemerintah.
Menurut data, CPI Inggris melonjak ke level 6,2% (YoY) selama periode Februari dari 5,5%. Sementara itu, Menteri Keuangan Rishi Sunak mempresentasikan anggaran baru, yang mencakup revisi ke atas untuk inflasi dan revisi ke bawah untuk pertumbuhan. Ekspektasi pertumbuhan pajak direvisi turun hampir setengah menjadi 3,8% dari 6%.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 21 poin atau 0.19% berakhir pada level 1.1007, setelah sempat uji terendah 1.0963. Euro melemah merespon lonjakan kasus covid19 di Eropa dan kekhawatiran krisis energi. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa Eropa akan membangun terminal LNG lebih cepat dari yang direncanakan, karena larangan energi Rusia dapat menempatkan kawasan itu ke dalam resesi.
Matauang terkait komoditas diuntungkan dari lonjakan harga minyak, gas dan penguatan harga emas. Pasangan matauang AUD/USD ditutup positif sekitar 34 poin atau 0.40% berakhir pada level 0.7496.
Memasuki sesi perdagangan Kamis (24/3), pasar global akan terfokus pada pertemuan Presiden AS Joe Biden dan NATO yang dijadwalkan akan dilakukan hari ini. Sementara itu, dari sentimen data ekonomi pasar global akan terfokus pada laporan Manufacturing PMI (AS, EU, UK), Klaim Pengangguran dan Durable Goods AS. Beberapa jadwal press confence Member FOMC juga akan turut menjadi perhatian pasar global.