Trump Effect, Dorong Kenaikan Dolar AS
Indeks Dolar AS mengawali perdagangan awal pekan dengan kenaikan tajam, memberikan tekanan turun pada pasar emas dan rival utama lainnya ditengah sebagai aksi profit taking ditengah minimya data dan optimisme pasar terhadap ‘Trump Effect’ Jelang Pemilu AS pada November mendatang.
Pasar Dolar selama perdagangan Senin (8/7) diperdagangkan dengan optimisme pasar yang cukup besar terhadap kemungkinan Trump memenangkan Pemilu 2024 melihat adanya tanda tanya mengenai kapasitas Presiden Joe Biden untuk memegang jabatan dan tidak adanya kandidat lainnya yang populer.
Disisi lain, Mantan Presiden Trump semakin dipandang sebagai kandidat yang paling berpeluang untuk memenangkan pemilihan presiden. Trump dikenal dengan kebijakannya yang mendukung pertumbuhan ekonomi karena memotong pajak dan pinjaman untuk menutupi kekurangan dana, kebijakan fiskalnya kemungkinan besar akan menjaga inflasi tetap tinggi, sehingga menyebabkan tingkat suku bunga lebih tinggi.
Hingga akhir perdagangna Senin (8/7), Indeks Dolar AS berakhir naik sekitar 16 poin atau 0.15% pada level 105.02, setelah capai tertinggi 105.04 dan terendah 104.80.
Berikut adalah posisi pasar matauang pada penutupan 8 Juli 2024,
- AUDUSD : 0.67363 , -10 / -0.15%
- EURUSD : 1.08233 , -14 / -0.13%
- GBPUSD : 1.28062 , -6 / -0.05%
- NZDUSD : 0.61248 , -19 / -0.31%
- USDJPY : 160.803 , +3 / +0.02%
- USDCAD : 1.36335 , -6 / -0.04%
- USDCHF : 0.89756 , +20 / +0.22%
- USDCNH : 7.28060 , -5 / -0.01%
Emas
Harga emas anjlok ditengah penguatan Dolar dan Imbal hasil obligasi AS karena fokus pasar sepenuhnya tertuju pada Trump Effect.
Optimisme pasar terhadap Pemilihan Presiden Amerika pada NOvember mendatang, yang mengusung nama Donald Trump sebagai kandidat terkuat mendorong probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed melemah karena pelaku pasar kembali menilai kenierja Trump pada masa kepemimpinan sebelumnya.
Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, harapan pemangkasan suku bunga pada September turun menjadi 70.8 dari 72.2% sehari sebelumnya.
Hingga akhir perdagangan Senin (8/7), harga emas (spot) ditutup melemah sebanyak $32.98 atau 1.38% berakhir pada level $2,358.51 per ons, setelah capai tertinggi $2,391 dan terendah $2,351.
Emas berjangka kontrak Agustus melemah sebanyak $34.20 atau 1.43% pada level $2,363.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,399 dan terendah $2,358.
Sentimen
Pada perdagangan Selasa (9/7), fokus pasar global akan tertuju pada testimoni Kepala Federal Reserves AS Jerome Powell pada pukul 22:00 WIB.