Dolar Berbalik 180°, Terjun Ke Terendah 102.09
Pasar keuangan global berbalik arah 180 derajat, setelah bell pembukaan pasar Amerika – dengan indeks Dolar AS anjlok dan berakhir melemah pada level terendah sejak 12 Mei setelah data ekonomi AS yang dirilis campuran dan pelaku pasar beralih berburu emas dan meninggalkan Dolar.
- US Initial Jobless Claims, 265K (A) vs. 250K (F) vs. 261K (P)
- US NY Empire State Manufacturing Index (Jun), 6.60 (A) vs. -16.00 (F) vs. -31.80 (P)
- US Philadelphia Fed Manufacturing Index (Jun), -13.7 (A) vs. -13.5 (F) vs. -10.4 (P)
- US Retail Sales (MoM) (May), 0.3% (A) vs. -0.1% (F) vs. 0.4% (P)
- US Retail Sales (YoY) (May), 1.61% (A) vs. 2.20% (F) vs. 1.60% (P)
- US Industrial Production (MoM) (May), -0.20% (A) vs. 0.1% (F) vs. 0.5% (P)
Permintaan safehaven pada emas meningkat setelah dua rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara mendarat di perairan ekonomi Jepang. Sementara itu, kekhawatiran tentang krisis energy di Eropa, semakin memperkuat kenaikan emas bersama komoditas lainnya menyusul melonjaknya harga gas berjangka Eropa lebih dari 20%.
Harga gas berjangka Eropa melonjak menanggapi laporan bahwa Belanda akan menutup ladang gas terbesar Eropa akhir tahun ini.
Hingga akhir perdagangan Kamis (15/6), Dolar berakhir anjlok sebanyak 88 poin atau 0.85% berakhir pada level 102.14, anjlok dari tertinggi 103.38.
Dipasar spot, harga emas berakhir melonjak sebanyak $15.98 atau 0.82% pada level $1,957.86 per ons, menguat dari sesi terendah hariannya pada $1,924. Sementara emas berjangka kontrak Agustus menguat sebanyak $1.80 atau 0.09% pada level $1,970.70 per ons, berbalik dari terendah $1,936 di Divisi Comex. Disisi lain, Harga gas berjangka AS naik 8.91% menyusul kenaikan 20% pada harga gas Eropa.
Saham & Obligasi
Pasar saham Amerika berakhir menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (15/6) menyusul melemahnya imbal hasil obligasi AS merespon laporan penjualan ritel AS dan beberapa data lainnya yang masih menunjukkan adanya perbaikkan ekonomi.
Indeks Dow Jones berakhir naik sekitar 428.73 poin atau 1.26% pada level 34,408.06. Sedangkan S&P500 dan Nasdaq masing-masing naik sebanyak 1.22% dan 1.15% pada level 4,425.84 dan 13,782.82.
Imbal hasil obligasi 2tahun AS berakhir melemah sekitar 1.21% pada kisaran 4.6500%. Imbal hasil obligasi 10tahun AS turun sebanyak 1.95% pada level 3.72% sedangkan 30 tahun AS turun 1.41% pada level 3.84%.
Matauang
Pasangan EUR/USD menguat selama sesi perdagangan Kamis (15/6), mencapai level tertinggi baru sejak 11 Mei lalu setelah ECB menetapkan suku bunga naik sebanyak 25bps ke level 4.0%. EUR/USD berakhir menguat sekitar 116 poin atau 1.07% pada level 1.09448.
GBP/USD berakhir menguat sekitar 121 poin atau 0.96% berada pada level 1.27816, setelah capai tertinggi 1.27852. Sedangkan AUD/USD menguat sebanyak 86 poin atau 1.27% pada level 0.68821.
USD/JPY berbalik turun dari level tertinggi 141.495, ke terendah 139.937 ditengah penurunan Dolar dan imbal hasil obligasi AS. USD/JPY berakhir naik tipis hanya sekitar 19 poin atau 0.14% pada level 140.264.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (16/6), fokus utama pasar global akan tergeser pada pertemuan Bank Sentral Jepang pada pukul 10:00 WIB. Disesi Eropa, laporan inflasi Eropa akan dirilis pada pukul 16:00 WIB.
Sementara selama sesi Amerika malam nanti, pasar hanya akan terfokus pada laporan Consumer Sentiment dari Univ. of Michigan pada pukul 21:00 WIB.