Pasar Global Potensi Datar Diawal Pekan, Menyusul Peringatan ‘Juneteenth’
Pasar keuangan global berpotensi dibuka dengan volatilitas yang minim, menyusul ditutupnya pasar saham dan obligasi AS sehubungan dengan Juneteenth.
Sepanjang perdagangan Senin, 19 Juni 2023 pasar akan sepi dari serangkaian jadwal data ekonomi Asia, Eropa hingga Amerika setelah berita besar pertemuan the Fed, ECB dan BoJ pada pekan lalu.
Pada akhir pekan lalu, Dolar berakhir naik dengan keuntungan sekitar 20 poin atau 0.20% pada level 102.34, namun masih mencatatkan kerugian sekitar 1.22% dalam sepekan terakhir menyusul keputusan the Fed untuk menetapkan suku bunga tetap pada level 5.25%.
Saham & Obligasi
Pasar saham Asia ditutup menghijau selama sesi perdagangan akhir pekan (16/6), dengan indeks Nikkei 225 berakhir naik 0.66% dan 4.47% dalam sepekan terakhir – menyusul pelemahan Yen terhadapa Dolar pada level terlemah sejak November tahun lalu.
Indeks Hangseng melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Jumat (16/6) setelah Bank Rakyat China memangkas suku bunga dan mungkin akan terus melakukannya. Baru-baru ini, The Wall Street Journal melaporkan bahwa China sedang merencanakan langkah besar untuk menghidupkan kembali ekonominya, termasuk belanja infrastruktur baru.
Sementara itu, dipasar Amerika – indeks utama saham AS anjlok sedangkan obligasi AS bergerak menguat ditengah prospek suku bunga yang lebih tinggi pada pertemuan Juli. Indeks Dow Jones berakhir melemah sebanyak 0.32% pada level 34,299.12. Indeks S&P 500 turun 0.37% pada level 4,409.59, sedangkan indeks Nasdaq turun sebanyak 0.68% pada level 13,689.57.
Imbal hasil obligasi 2tahun AS berakhir menguat sebanyak 1.51% pada kisaran 4.72%. Imbal hasil obligasi 10tahun AS naik sebanyak 1.26% pada level 3.767%.
Emas
Harga emas berakhir datar, berada sedikit lebih rendah dari penutupan sebelumnya ditengah penguatan Dolar karena prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh the Fed paska memilih ‘pause’ pada pertemuan pekan lalu.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $0.55 atau 0.03% berada pada level $1,957.31 per ons, setelah capai tertinggi $1,967 dan terendah $1,953. Emas berjangka kontrak Agustus berakhir naik hanya 50 sen atau 0.03% pada level $1,971.20 per ons.
Sementara itu, harga komoditas harga minyak berakhir menguat ditengah harapan pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh PBoC untuk merangsang ekonomi China termasuk belanja infrastruktur baru.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sekitar 89 sen atau 1.26% pada level $71.63 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS berakhir menguat sekitar $1.31 atau 1.85% pada kisaran $71.93 per barel. Brent Crude London berakhir naik sekitar $0.94 atau 1.24% pada level $76.61 per barel.
Awal pekan ini (19/6) pasar emas dan minyak akan ditutup lebih awal pada pukul 01:00 WIB, menyusul ditutupnya pasar bursa Amerika selama hari peringatan ‘Juneteenth’.
Matauang
Pasangan matauang EUR/USD mencetak rekor mingguan terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir – bertahan atas 1.0900 setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Kamis (15/6) dan mengisyaratkan kenaikan lain di bulan Juli. EUR/USD mengakhiri perdaganngan Jumat (16/6) dengan kerugian sekitar 5 poin atau 0.05% pada level 1.9397, naik sekitar 2% dalam sepekan terakhir.
GBP/USD menjadi pemain terbaik diantara pasangan matauang utama lainnya, Pound berakhir naik sekitar 39 poin atau 0.30% terhadap Dolar – berakhir pada level 1.28203 tertinggi sejak April 2022. Menguatnya Pound ditopang oleh optimisme investor pada peluang kenaikan suku bunga ke-13 kalinya sebesar 25bps.
USD/JPY menjadi pemain terburuk – naik ke posisi terlemahnya terhadap Dolar sejak November lalu. USD/JPY berakhir naik sekitar 158 poi natau 1.13% pada level 141.845, setelah capai tertinggi 141.906 dan terendah 139.849.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral China (PBoC), Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Swiss (SNB) dan kesaksian Kepala the Fed Jerome Powell dihadapan Kongress.
Ketua Fed Powell akan mempresentasikan laporan kebijakan moneter (per semester) kepada Kongres pada hari Rabu (21/6) dan Kamis (22/6).