Dolar Koreksi Tajam, Susul Pelemahan Pasar Obligasi AS
Indeks Dolar Amerika merosot untuk hari ke-2 berturut-turut menyusul koreksi yang terjadi dipasar obligasi AS Amerika setelah mencapai level tertinggi sejak 2007 ditengah harapan bahwa Federal Reserves AS akan mempertahankan suku bunga tinggi hingga akhir 2024 mendatang.
Pelaku pasar bahkan mengabaikan hasil laporan klaim pengangguran dan Neraca Perdagangan AS yang dirilis cuku baik, diantaranya :
- US Initial Jobless Claims, 207K (A) vs. 210K (F) vs. 205K (P)
- US Trade Balance (Aug), -58.30B (A) vs. -65.10B (F) vs. -65.00B (P)
Hingga akhir perdagangan Kamis (5/10), Indeks Dolar AS berakhir melemah sebanyak 46 poin atau 0.43% pada level 106.34, etelah capai tertinggi 106.86 dan terendah 106.32.
Imbal hasil obligasi 2 tahun dan 10tahun AS masing-masing turun sebanyak 0.65% dan 0.30% pada level 5.023% dan 4.721%, setelah masing-masing mencetak rekor tertinggi baru sejak 2007.
Mata uang
Pasar matauang berisiko bergerak lebih tinggi menyusul pelemahan tajam indeks Dolar AS selama dua hari terakhir. Pasangan EUR/USD berakhir menguat sebanyak 45 poin atau 0.42% pada level 1.05477, setelah capai tertinggi 1.05514 dan terendah 1.04996. GBP/USD berakhir menguat sekitar 56 poin atau 0.89% pada level 1.21905. Sedangkan AUD/USD naik 45 poin atau 0.72% pada level 0.63686.
USD/JPY ditutup lebih rendah selama sesi perdagangan Kamis (5/10), berakhir turun sebanyak 61 poi natau 0.41% padal level 148.497, setelah capai terendah 148.251. Sedangkan USD/CHF turun 48 poin atau 0.53% pada level 0.91212.
Emas
Harga emas bergerak cukup flutuatif selama perdagangan Kamis (5/10), menguat mencapai level tertinggi $1,829 selama sesi Asia dan mencetak rekor terendah baru selama sesi Amerika pada $1,812 menyusul kekhawatiran pelaku pasar tentang kelangsung ekonomi global dan antisipasi terhadap laporan tenaga kerja AS yang akan dirilis pada Jumat malam (6/10).
Kehati-hatian pelaku pasar tercermin dari pola volatilitas pasar yang enggan bergerak turun lebih jauh, namun juga enggan bergerak naik meski Dolar terus terkoreksi tajam sepanjang sesi perdagangan dua hari terakhir.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sekitar $0.81 atau 0.04% pada level $1,820.12 per ons. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sekitar $3.0 atau 0.16% pada level $1,831.80 per ons, setelah capai tertinggi $1,843.50 dan terendah $1,826.20 di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia terus catatkan penurunan tajam di tengah kekhawatiran baru akan perlambatan ekonomi global. Meskipun negara-negara OPEC+ berupaya mempertahankan pasokan dalam jumlah kecil dengan mempertahankan program pemotongan produksi hingga akhir tahun.
Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global tercemin setelah serangkaian laporan aktifitas bisnis AS, Eropa dan Tiongkok menunjukkan haisl yng tidak terlalu baik dan bertahan dibawah level psikologis 50.
- OIL (SPOT) : $81.57 , -$1.80 / -2.16%
- WTI : $82.31 , -$1.91 / -2.27%
- BRENT : $84.07 , -$1.74 / -2.03%
Perlu diketahui bahwa, Harga minyak telah turun setidaknya lebih dari 9% sejak awal pekan ini.
Sentimen
Selama sesi perdaganga Jumat (6/10), Tidak ada banyak data yang akan dirilis selama sesi Asia dan Eropa. Fokus utama pasar global hanya akan tertuju pada laporan Nonfarm Payroll dan Tingkat Pengangguran AS pada pukul 19.30 WIB.