Emas Naik Lebih Dari $100 dalam Sepekan
Konflik Israel-Palestina kian memanas, perburuan akan aset-aset safehaven juga turut meningkat, terlebih setelah adanya peralihan serangan udara ke darat di Gaza oleh Israel.
Sejak pengumuman dimulainya serangan darat di lajur Gaza oleh Israel, permintaan beli akan aset-aet safehaven terus meningkat, terutama Emas, Yen Jepang dan Dolar AS. Namun diantara penguatan safehaven, Dolar menjadi aset yang mencatatkan kenaikan terkecil karena sentimen pasar AS memburuk selama sesi perdagangan Jumat (13/11) menyusul laporan Consumer Sentimen AS dirilis mengecewakan dan pernyataan dovish dari Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker yang juga memberikan tekanan pada imbal hasil Treasury AS.
Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa, Consumer Sentimen AS yang dirilis oleh Univ. of Michigan tercatat melemah ke level 63.0, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 67.2 (F) dan 68.1 (P). Disisi lain, kenaikan Dolar semakin terbebani dan menguntungkan semakin menguntungkan pasar emas setelah Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker berkomentar bahwa “kemungkinan” tidak diperlukan kenaikan suku bunga tambahan.
Hingga akhir perdagangan Jumat (13/11), Dolar ditutup menguat sebanyak 4 poin atau 0.04% pada level 106.63, setelah capai tertinggi 106.79 dan terendah 106.29. Selama sepekan terakhir, Dolar naik sekitar 0.52%. Sedangkan USD/JPY menguat pada level 149.590, turun sebanyak 28 poin atau 0.14%.
Dipasar spot, Harga emas berakhir naik sebanyak $64.09 atau 3.43% pada level $1,932.58 per ons, setelah capai tertinggi $1,932 dan terendah $1,868. Selama sepekan terakhir, harga emas (spot) telah naik sebanyak 5.45%.
Emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sebanyak $59.90 atau 3.18% pada level $1,941.50 per ons, setelah capai tertinggi $1,946 di Divisi Comex.
Disisi lain, ditengah perburuan safehaven – sejumlah matauang berisiko diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan Jumat (13/11).
- AUDUSD : 0.6294 , -18 / -0.28%
- EURUSD : 1.0506 , -21 / -0.20%
- GBPUSD : 1.2138 , -36 / -0.30%
- NZDUSD : 0.5889 , -37 / -0.62%
- USDJPY : 149.59 , -20 / -0.14%
- USDCAD : 1.3661 , -28 / -0.20%
- USDCHF : 0.9026 , -57 / -0.63%
- USDCNH : 7.3075 , +22 / +0.03%
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak tajam – naik hampir 6% dalam sepekan terakhir menyusul ketegangan yang terus meningkat di jalur Gaza dan kekhawatiran tentang gangguan pasokan yang berkepanjangan.
Sejauh ini, terdapat kekhawatiran bahwa peningkatan ketegangan yang terjadi akan berdampak pada pasokan dari negara-negara terdekat di wilayah penghasil minyak mentah utama dunia. Baru-baru ini, Menteri Energi Iran Java Owji mencatat harga minyak mentah diperkirakan mencapai $100 per barel karena perkembangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
- OIL (SPOT) : $86.43 , +$4.05 / +4.92%
- WTI : $87.69 , +$4.18 / +5.01%
- BRENT : $90.89 , +$4.89 / +5.69%
Sentimen
Sejauh ini, Ketegangan di Timur Tengah akan terus menjadi perhatian utama pasar global dan kemungkinan konflik semakin besar menyusul aksi kelompok Hizbullah yang berafiliasi dengan Ran melancarkan serangan lintas batas terhadap Israel.
Diluar dari fokus geopilitik, pekan depan pasar akan terfokus pada laporan Inflasi China, Eropa dan Inggris. Sedangkan data ekonomi Amerika akan relatif sepi dan hanya terfokus pada press conference Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell dan data perumahan.