Ketegangan Geopolitik Kembali Menjadi Sorotan, Harga Emas Naik Bersama Dolar
Harga emas diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan awal pekan (18/12), dengan pergerakkan yang tidak seperti biasanya karena harga emas menguat bersama dengan rival utamanya Dolar ditengah meningkatnya resiko ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Sejak konflik geopolitik Israel-Hammas, kini konflik terus meluas dan meningkatkan risiko konflik yang lebih besar diantara negara-negara disekitar yang terdampak atas konflik tersebut, Presiden Mesir El-Sisi mengatakan perang Gaza adalah ‘ancaman terhadap keamanan nasional Mesir’.
Sementara itu, serangan terhadap kapal-kapal di sekitar Laut Merah dilakukan oleh kelompok militan yang terkait dengan Iran juga memperburuk sentimen geopolitik.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (18/12) pada pukul 04:00 WIB, harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $6.85 atau 0.34% pada level $2,026.63 per ons, setelah capai tertinggi $2,033 dan terendah $2,015.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari, sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan menguat sebanyak $4.80 atau 0.24% pada levle $2,040.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,048 dan terendah $2,029 di Divisi Comex.
Selama perdagangan Selasa (19/12), fokus utama pasar emas akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) pada pukul 10:00 WIB, terkait dengan kebijakan moneter dan proyeksi kebijakan moneter untuk tahun 2024.
Dari rangkaian data ekonomi, fokus pasar akan tertuju pada laporan Inflasi Eropa pada 17:00 WIB dan data perumahan AS pada pukul 20:30 WIB.
Matauang
Indeks Dolar AS diperdagangkan cukup volatile selama sesi perdagangan awal pekan ini. Dolar bergerak melemah diawal sesi Asia sebelum akhirnya berhasil naik dari level terendah hariannya selama sesi perdagangan Amerika ditengah ketegangan geopolitik yang semakin meluas di Timur tengah.
Disis lain, pelaku pasar nampak berhati-hati dan mengaktifkan mode bertahan jelang data kunci Inflasi PCE AS minggu ini, yang akan memperkuat signal bagaimana the Fed bertahan dengan kebijakan moneternya saat ini.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (18/12) pukul 04:00 WIB, Indeks Dolar AS mencatatkan kerugian tipis hanya sekitar 3 poin atau 0.03% pada level 102.56, bangkit dari level terendah 102.38.
Dipasar matauang utama lainnya, USD/JPY diperdagangkan naik moderat jelang pertemuan Bank Sentral Jepang hari ini (19/12). Yen Jepang memiliki peluang menguat terhadap Greenback karena perbedaan kebijakan moneter jika BoJ memberikan kejutan hawkish.
Matauang Pound melemah pada perdagangan Senin (18/12), menjadi matauang dengan penurunan terbanyak diantara matauang berisiko lainnya, ditengah prospek suku bunga BoE.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan 18 Desember 2023 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.67025 , +2 / +0.04%
- EURUSD : 1.09160 , +23 / +0.21%
- GBPUSD : 1.26454 , -29 / -0.23%
- NZDUSD : 0.62082 , +2 / +0.04%
- USDJPY : 142.913 , +75 / +0.52%
- USDCAD : 1.33927 , +16 / +0.12%
- USDCHF : 0.86797 , -22 / -0.25%
- USDCNH : 7.14080 , +114 / +0.16%
Minyak
Harga minyak mentah dunia melonjak selama sesi perdagangan awal pekan ini, karena meningkatnya ketegangan geopolitik setelah serangan terhadap kapal-kapal di sekitar Laut Merah dilakukan oleh kelompok militan yang terkait dengan Iran, mengancam terjadinya gangguan pasokan minyak global karena kendala pengiriman.
Baru-baru ini, menyusul serangan tersebut, perusahaan raksana BP mengumumkan akan menghentikan semua pengiriman minyak melalui Laut Merah. Perlu diketahui bahwa sekitar 15% lalu lintas pelayaran dunia melewati Terusan Suez, rute pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia.
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan 18 Desember 2023 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $72.94 , +$0.75 / +1.04%
- WTI : $73.00 , +$1.22 / +1.70%
- BRENT : $77.95 , +$1.40 / +1.83%
Sentimen
Selama perdagangan Selasa (19/12), fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) pada pukul 10:00 WIB, terkait dengan kebijakan moneter dan proyeksi kebijakan moneter untuk tahun 2024.
Dari rangkaian data ekonomi, fokus pasar akan tertuju pada laporan Inflasi Eropa pada 17:00 WIB dan data perumahan AS pada pukul 20:30 WIB.
Pekan ini akan menjadi pekan terakhir dari volatilitas pasar keuangan global jelang musim libur panjang Natal 2023 dan Tahun baru 2024.