Dolar Bergerak Flat, Investor Tunggu Data CPI
Indeks Dolar AS bergerak datar selama sesi perdagangan Selasa (9/1), bertahan dalam kisaran yang sempit karena minim data ekonomi meskipun sentimen pasar AS masih positif dan investor menunggu data kunci inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis mendatang.
Minimnya data sepanjang sesi perdagangan berlangsung membantu Dolar mempertahankan posisinya diatas 102, meskipun sentimen pasar pada aset berisiko mulai membaik dan memberikan tekanan pada Dolar.
Hingga jelang penutupan perdagangan Rabu (10/1) pada pukul 04:00 WIB, Dolar AS diperdagangkan melemah sebanyak 13 poin atau 0.13% pada kisaran 102.38, setelah capai tertinggi 102.64 dan terendah 102.34.
Pasangan EUR/USD diperdagangkan menguat cukup signifikan menyusul World Bank yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Eropa menjadi 0.7% dari 0.4% pada tabun 2024. EUR/USD menetap diatas level 1.097 pada saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB.
Pada saat yang sama, pasangan GBP/USD diperdagangkan menguat mencapai tertinggi 1.27435. Sedangkan AUD/USD diperdagangkan menguat pada level 0.66987, setelah sempat uji tertinggi 0.67123.
USD/JPY diperdagangkan naik tajam – menyentuh level 145.8 setelah laporan kenaikan upah di Jepang yang diterbitkan Rabu pagi. Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa terdapat kenaikan upah nominal sebesar 0,2%. Sementara itu, pada saaat yang sama pendapatan riil di Jepang dilaporkan anjlok sebanyak 3% pada tahun yang berakhir pada bulan November karena inflasi terus menggerogoti pendapatan dan daya beli konsumen Jepang.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 10 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.66995 , +13 / +0.20%
- EURUSD : 1.09702 , +40 / +0.37%
- GBPUSD : 1.27400 , +31 / +0.24%
- NZDUSD : 0.62236 , -16 / -0.25%
- USDJPY : 145.756 , +129 / +0.90%
- USDCAD : 1.33782 , -9 / -0.07%
- USDCHF : 0.85077 , -14 / -0.17%
- USDCNH : 7.17900 , -1 / 0.00%
Emas
Harga emas diperdagangkan melemah bersama dengan indeks Dolar AS selama sesi perdagangan Rabu(10/1) karena pelaku pasar sangat berhati-hati jelang dirilisnya data inflasi AS yang akan dimulai pada Kamis (11/1) hingga Jumat (12/1).
Perlu diperhatikan bahwa laporan inflasi AS terbaru yang akan dirilis malam nanti pukul 20:30 WIB akan mempertegas sinyal arah kebijakan moneter Federal Reserve AS ditahun 2024. Sebelumnya pada minggu lalu sejak minggu lalu paska laporan tenaga kerja AS dirilis dengan hasil yang positif dan inflasi dilaporkan menurun, taruhan pasar sikap Dovish Federal Reserve AS berkurang.
Kenaikan inflai yang lebih lambat akan memperkuat harapan bahwa the Fed akan memulai pelonggaran kebijakan moneternya, begitu pula sebaliknya.
Hingga jelang penutupan perdagangan perdagangan Rabu (10/1) pada pukul 04:00 WIB , Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $6.37 atau 0.31% pada level $2,023.41 per ons, setelah capai tertinggi $2,040 dan terendah $2,020.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan turun sekitar $4.10 atau 0.20% pada level $2,028.90 per ons, setelah capai tertinggi $2,046 dan terendah $2,025 di Divisi Comex.
Sentimen
Selama perdagangan Kamis (11/1), Fokus pasar akan tertuju pada laporan inflasi konsumen Amerika pada pukul 20:30 WIB.