Dolar Anjlok, Emas Kembali Jadi Primadona
Langkah People Bank of China (PBoC) untuk menurunkan suku bunga pinjaman tidak sepenuhnya direspon baik oleh pasar keuangan secara global, hal tersebut justru meningkatkan kekhawatiran tentang resesi yang terjadi pada ekonomi China. Pelaku pasar melihat bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengembalikan ekonomi Tiongkok ke masa prapandemi.
- PBoC Loan Prime Rate 5Y (Feb), 3.95% (A) vs. 4.10% (F) vs. 4.20% (P)
- PBoC Loan Prime Rate, 3.40% (A) vs. 3.40% (F) vs. 3.45% (P)
Merespon hal tersebut, Harga emas menjadi satu-satunya tempat berlindung ditengah ketidakpastian ekonomi global. Sedangkan indeks Dolar AS justru melemah tajam karena kekhawatiran berlebih pada ekonomi AS akibat suku bunga tinggi, inflasi yang masih terus meroket dan ketidakstabilan sektor tenaga kerja AS.
Pelaku pasar terus mengantisipasi pembacaan risalah pertemuan FOMC sebagai petunjuk mengenai sikap kebijakan Fed, sehingga memperkuat emas sebagai lindung nilai utama.
Hingga jelang penutupan perdagangan Selasa (20/2) pada pukul 04:00 WIB, harga emas diperdagangkan menguat sebanyak $6.56 atau 0.33% pada level $2,024.40 per ons, setelah capai tertinggi $2,030 dan terendah $2,014.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak April sebagai kontrak teraktif saat ini, diperdagangkan menguat sebanyak $11.70 atau 0.58% pada level $2,035.80 per ons, setelah capai tertinggi $2,042 dan terendah $2,026 di Divisi Comex.
Sedangkan Indeks Dolar AS diperdagangkan melemah sebanyak 20 poin atau 0.19% pada level 104.08, etelah capai terendah 103.80.
Matauang
Pasar matauang berisiko diperdagangkan menguat terhadap Dolar ditengah penurunan tajam yang terjadi sepanjang sesu perdagangan Selasa (20/2).
Pasangan GBP/USD diperdagangkan menguat mencapai tertinggi 1.26678, dorongan lainnya juga datang dari Pengambil kebijakan Bank of England (BoE) yang memberikan kesaksian mengenai inflasi dan prospek ekonomi di hadapan Parlemen.
Gubernur Andrew Bailey mengatakan bahwa perekonomian Inggris berada pada tingkat full employment dan menambahkan bahwa ekonomi Inggris sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Bailey menambahkan inflasi tidak perlu turun kembali ke 2% sebelum penurunan suku bunga terjadi, dan berkomentar bahwa tidak masuk akal untuk mengharapkan penurunan suku bunga tahun ini.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 15 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- AUDUSD : 0.65484 , +10 / +0.15%
- EURUSD : 1.08069 , +30 / +0.27%
- GBPUSD : 1.26190 , +24 / +0.19%
- NZDUSD : 0.61635 , +14 / +0.22%
- USDJPY : 150.014 , -11 / -0.07%
- USDCAD : 1.35246 , +37 / +0.27%
- USDCHF : 0.88202 , -1 / -0.02%
- USDCNH : 7.19750 , -104 / -0.14%
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan Selasa (20/2), di tengah kekhawatiran baru bahwa produksi Minyak Mentah global akan melampaui pertumbuhan dengan margin yang jauh lebih besar dari perkiraan awal.
Pada tahun 2023, pasar Minyak Mentah pada awalnya mengantisipasi bahwa produksi global akan mengurangi permintaan dengan margin yang besar, sehingga membatasi pasokan secara drastis dan membuat harga minyak melonjak, namun pertumbuhan yang lambat di pasar permintaan utama, khususnya Tiongkok, telah mengubah ekspektasi pasar tentang penurunan pasokan menjadi kekhawatiran baru seputar ancaman kelebihan pasokan akibat rekor jumlah produksi minyak dari negara-negara di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan perdagangan 19 Februari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
- OIL (SPOT) : $77.06 , -$1.06 / -1.36%
- WTI : $77.15 , -$1.31 / -1.67%
- BRENT : $82.34 , -$1.22 / -1.46%
Sentimen
Selama perdagangan Rabu (21/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Januari.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan merilis Risalah pertemuan terbaru pada hari Rabu malam waktu AS (Kamis dini hari waktu Jakarta). Dokumen tersebut kemungkinan akan memberikan petunjuk baru mengenai apa yang dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan dalam pertemuan terakhir mereka untuk menolak penurunan suku bunga pada bulan Maret. Pasar akan mencoba menilai peluang dan signal seputar tanggal penurunan suku bunga yang akan datang.
Beberapa data ekonomi penting juga akan dirilis hari ini, diantaranya : Inflasi Inggris, Data Perumahan AS dan Consumer Confidence AS.