Konflik Geopolitik, Topang Kenaikan Mingguan Harga Emas
Harga emas berakhir melemah disesi perdagangan Jumat (21/1) lalu, namun mencatatkan keuntungan mingguan dalam dua pekan perdagangan berturut-turut karena meningkatnya kekhawatiran investor pada hubungan Rusia-AS ditengah konflik Rusia-Ukraina.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $4.48 atau 0.24% berakhir pada level $1,834.45 per ons, setelah sempat diperdagangkan menguat hingga setinggi $1,843 dan serendah $1,828. Harga emas mencatatkan keuntungan sekitar $17 atau 0.93% dalam sepekan terakhir.
Emas berjangka kontrak Febbruari ditutup turun sebanyak $10.80 atau 0.59% berakhir pada level $1,831.80 per ons di Divisi Comex.
Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina telah menopang keuntungan mingguan harga emas meski pasar cukup disibukkan oleh sentiment probability kenaikan suku bunga AS jelang pertemuan FOMC pekan ini.
Memasuki sesi perdagangan awal pekan ini, pasar emas berpeluang dibuka menguat merespon berita selama akhir pekan yang menunjukkan kasus kematiaan harian tercatat lebih dari 3.800 kasus di AS akibat Covid19. Disisi lain, Departemen Duta Besar AS mengumumkan penarikan staff duta besar dan keluarga untuk meninggalkan Ukraina karena memanasnya tensi ketegangan Rusia-AS.
Hingga sepekan kedepan, pasar emas dan global akan terfokus pada pertemuan FOMC Minutes AS yang diriilis pada Kamis (27/1) dini (Rabu Waktu AS) hari pukul 02:00 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Investor akan memperhatikan komentar Powell seputar signal kenaikan suku bunga Fed pada Maret 2022 mendatang atau justru melihat kejutan kenaikan suku bunga lebih awal.