Pasar Komoditas Menguat Tajam, Harga Emas Test Level Tertinggi 2 1/2 Tahun
Pasar komoditas menguat tajam selama sesi perdagangan Kamis (24/2) merespon serangan penuh yang dilakukan militer Rusia terhadap Ukraina kurang dari 24-jam setelah Ukraina deklarsi kondisi darurat hingga 30 hari kedepan.
Serangkaian serangan darat dan udara yang terjadi dibeberapa wilayah Ukraina oleh pasukan Rusia telah mendorong pasar komoditas melonjak tajam karena kekhawatiran gangguan pasokan mengingat Rusia merupakan salah produsen minyak dan gas alam terbesar.
Harga minyak dipasar spot melonjak sentuh level $100 per barel – tertinggi sejak Juli 2014, diperdagangkan naik sebanyak $3.68 atau 3.84% berada pada level $95.95 per barel saat berita ini ditulis (01:00 WIB). Minyak mentah berjangka WTI AS diperdagangkan menguat sebanyak $4.37 atau 4.74% berada pada level $96.47 per barel pada pukul 01:00 WIB, setelah sempat uji tertinggi $100.54.
Sementara minyak mentah berjangka Brent (Apr) diperdagangkan melonjak sebanyak $6.22 atau 6.04% berada pada level $103.06 per barel pada pukul 01:00 WIB, setelah sempat uji level $105.79 per barel tertinggi sejak September 2014.
Dipasar komoditas logam, Harga emas diperdagangkan melonjak ke level tertinggi sejak September 2020. Harga emas dipasar spot diperdagangkan menguat sebanyak $14.58 atau 0.76% berada pada level $1,923.37 per ons saat berita ini ditulis pada 01:00 WIB, setelah uji tertinggi $1,974.
Harga emas mengalami koreksi tajam dari puncak tertinggi $1974 ke area $1916, seketika setelah pasar Amerika dibuka – merespon laporan GDP AS yang tercatat menguat sebanyak 7.00% selama kuartal kee-4 dari 6.9%. Sementara Klaim Pengangguran AS tercatat naik hanya sekitar 232.000 dalam sepekan terakhir, berada dibawah perkiraan pasar pada 235.000.
Memasuki sesi perdagangan Jumat (25/2), pasar komoditas diperkirakan masih akan diuntungkan dari situasi di Ukraina saat ini. Deretan sanksi yang diberikan oleh negara barat merespon Invasi yang dilakukan Rusia justru menambah sentimen negatif, mendorong ketegangann semakin memanas dan konflik mungkin akan berlangsung lama.