Profit Taking, Harga Emas Koreksi Bersama Dengan Penurunan Dolar
Harga emas tersungkur dari level tertinggi sepanjang masa sebagai aksi profit taking diperdagangan akhir pekan dan ditutup pada level terendah dalam tiga hari.
Harga emas bahkan gagal merespon hasil data ekonomi AS yang mengecewakan dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah ketika Israel menyerang Lebanon sehingga konflik kian memanas.
Hingga akhir perdagangan Jumat (27/9), Harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebesar $14.01 atau 0.52% berakhir pada level $2,657.82 per ons, setelah capai tertinggi $2,674 dan terendah $2,643. Dalam
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Desember sebagai kontrak teraktif saat ini ditutup turun sebanyak $26.80 atau 0.99% berakhir pada kisaran $2,668.10 per ons, setelah uji tertinggi $2,696 dan terendah $2,665.
Selama perdagangan awal pekan ini, harga emas berpotensi kembali bergejolak, menyusul konflik geopolitik yang terua memanas terlebih setelag ABC News melaporkan pejabat senior AS mengatakan Israel sedang mempersiapkan operasi darat di Lebanon selatan.
Hal tersebut disampaikan bahkan setelah deklarasi masa berkabung selama 3 hari sejak Sabtu oleh Iran menyusul gugurnya Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.
Dipasar komoditas lainnya, harga minyak menguat sejalan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik yang mendorong kekhawatiran ‘Perang Regional’.
Berikut adalah penutupan harga minyak pada penutupan Jumat 27 Setember 2024 pada pukul 04:00 WIB
- OIL (SPOT) : $68.36 , +$1.15 / +1.71%
- WTI : $68.18 , +$0.51 / +0.75%
- BRENT : $71.54 , +$0.45 / +0.63%
Dolar
Indeks Dolar AS melemah pada perdagangna Jumat (27/9), menyusul seragkaian data ekonomi AS yang mengecewakan dan menguatnya Yen Jepang menyusul kemenangan Shigeru Ishiba sebagai Perdana Menteri Jepang.
Kemenangan Ishiba mengindikasikan kemungkinan berakhirnya Abenomics dan mengarah pada peraturan Bank Jepang yang lebih ketat dan mata uang yang lebih tinggi. Hal ini, mendorong Yen menguat tajam terhadap Dolar.
Indeks Dolar AS menyelesaikan perdagangan Jumat (27/9) dengan kerugian sebanyak 14 poin atau 0.14% pada level 100.42, setelah uji terendah 100.89 dan tertinggi 100.15. USD/JPY tercatat turun sebanyak 264 poin atau 1.82% berada pada level 142.187.
Dolar Australia bertahan pada level tertinggi Sejak Februari tahun lalu ditengah harapan stimulus lebih lanjut oleh Tiongkok.
Dalam langkah terbaru, bank sentral Tiongkok pada hari Jumat menurunkan suku bunga dan menyuntikkan uang ke sektor perbankan, dengan langkah-langkah fiskal lebih lanjut diharapkan akan diumumkan sebelum liburan seminggu Tiongkok dimulai pada tanggal 1 Oktober.
Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdagangan Jumat, 27 September 2024 pada pukul 04.00 WIB.
- AUDUSD : 0.68999 , +6 / +0.09%
- EURUSD : 1.11597 , -16 / -0.14%
- GBPUSD : 1.33727 , -41 / -0.30%
- NZDUSD : 0.63398 , +13 / +0.21%
- USDJPY : 142.187 , -264 / -1.82%
- USDCAD : 1.35152 , +50 / +0.37%
- USDCHF : 0.84034 , -58 / -0.68%
- USDCNH : 6.97610 , +89 / +0.13%
Sentimen
Pada perdagangan awal pekan (30/9), pasar akan terfokus pada rangkaian data PMI Tiongkok, GDP Inggris dan Pidato Kepala the Fed Jerome Powell Pada perdagangan awal pekan (30/9), pasar akan terfokus pada rangkaian data PMI Tiongkok, GDP Inggris dan Pidato Kepala the Fed Jerome Powell