Harga Emas Melonjak Tajam, Respon Ancaman Boom Inflasi Karena Tingginya Harga Minyak
Harga emas diperdagangkan menguat tajam sentuh level tertinggi $2,002 per ons ditengah kekhawatiran stagflasi yang lebih luas karena dampak dari tingginya harga minyak mentah dunia yang mencapai level tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $27.80 atau 1.39% berakhir pada level $1,997.49 per ons, setelah sempat uji tertinggi $2,020 dan terendah $1,960. Emas berjangka kontrak April ditutup menguat sebanyak $29.30atau 1.47% berakhir pada level $1,995.90 per ons di Divisi Comex.
Harga minyak mentah dipasar spot ditutup menguat sebanyak $5.32 atau 4.42% berakhir pada level $120.35 per barel, setelah sempat uji level $130 per barel – tertinggi sejak 2008. Harga minyak menguat setelah Amerika, Eropa dan deretan beberapa negara berdikusi untuk memblokir import minyak Rusia sebagai salah satu sanksi atas Invasi Ukraina.
Larangan import minyak Rusia dikhawatirkan akan menimbulkan kurangnya pasokan minyak global karena Rusia sebagai salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Minyak mentah dipasar spot ditutup menguat sebanak $5.32 atau 4.42% berakhir pada level $120.35 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent London, ditutup menguat sebanyak $5.10 atau 4.14% berakhir pada level $123.21 per barel. Sementara minyak mentah berjangka WTI AS ditutup menguat sebanyak $3.72 atau 3.12% berakhir pada level $119.40.
Memasuki sesi perdagangan Selasa (8/3), pasar emas global berpotensi melemah merespon kemajuan positif dari pembicaraan babak ke-3 Ukraina-Rusia seputar koridor Kemanusiaan. Secara teknikal, harga emas diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran $2,008.00 – $1,960.00.