Kekhawatiran Resesi Global Tekan Pasar Global
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan kokoh pada level tertinggi dalam 20 tahun terakhir, sempat uji tertinggi 104.18, sebelum berakhir kembali pada level 103.74, menguat hanya sekitar 13 poin atau 0.13%.
Dolar diuntungkan karena investor menghindari aset berisiko ditengah kekhawatiran resesi global dan geopolitik Ukraina. Diakhir sesi perdagangan Senin, Dolar merosot dari tertingginya setelah member Fed Bostic mengungkapkan kemungkinan kenaikan suku bunga 75bps adalah rendah. Hal tersebut mendorong kekhawatiran atas kemampuan Federal Reserve untuk memerangi inflasi.
Mata Uang
Dipasar mata uang berisiko, Dolar Australia merosot mendekati level terendah dalam dua tahun, diperdagangkan dibawah level 0,7000 karena terbebani oleh pelemahan ekonomi China sebagai negara tujuan ekspor utama Australia. Sementara itu, perkembangan kasus covid19 di China semakin memberikan dorongan negatif, terlebih dengan kebijakan tanpa toleransi untuk memerangi Covid19.
AUD/USD ditutup melemah sebanyak 125 poin atau 1.80% berakhir pada level 0.6946, setelah sempat uji terendah 0.6944. Sementara GBP/USD ditutup melemah hanya sekitar 4 poin atau 0.03% berakhir pada level 1.2328, setelah sempat uji tertinggi 1.2405 dan terendah 1.226.
Dibandingkan dengan mata uang G10 lainnya, EUR/USD berhasil rebound disesi perdagangan Amerika semalam (9/5), memanfaatkan pelemahan dolar dari level tertingginya dan dukungan harapan kenaikan suku bunga ECB pada Juli mendatang. EUR/USD ditutup menguat sebesar 15 poin atau 0.14% berakhir pada level 1.0558, setelah sempat uji terendah 1.0495 dan tertinggi 1.0592.
Emas
Harga emas anjlok ke level 1850 pada awal pekan ini, tertekan oleh harapan kenaikan suku bunga Jumbo oleh The Fed sambil menunggu laporan Inflasi Amerika pada Rabu (11/5).
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $29.38 atau 1.58% berakhir pada level $1,853.63 per ons, setelah sempat uji tertinggi $1,885 disesi Asia. Emas berjangka kontrak Juni ditutup melemah sebanyak $24.20 atau 1.3% berakhir pada level $1,858.60 per ons di Divisi Comex.
Harga emas nampak enggan beranjak meski dolar sedikit terkoreksi. Investor menyadari fakta bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang optimis telah mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga setidaknya 75bps oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Juni. Meskipun Member FOMC Raphael Bostic mengungkapkan probabilitynya kecil.