Berita Keuangan Inggris, Bantu Poundsterling Melonjak
Awal pekan ini pasar global difokuskan pada berita keuangan Inggris yang membebani pasar obligasi perintah global dan pasar Dolar Amerika. Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt, mengumumkan akan membatalkan sebagian besar tindakan terkait pajak yang diumumkan pada 23 Septmber lalu oleh Menteri Keuangan sebelumnya. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk menstabilkan sistem keuangan Inggris.
Merespon hal tersebut, pasar dibuat kebinggungan dan berburu Poundsterling – membalikkan kerugian tajam yang terjadi sejak Perdana Menteri Liz Truss mengumumkan pemotongan pajak dan pembatasan harga energi. Anggaran mini yang ditujukan untuk memberikan perdamaian justu menimbulkan kekacauan dan berakhir dengan mantan Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng dipecat setelah hanya beberapa minggu menjabat.
Pasangan GBP/USD ditutup melonjak sebanyak 185 poin atau 1.63% berakhir pada level 1.1359, setelah uji tertinggi 1.1439 dan terendah 1.1209. Sementara, Indeks Dolar AS ditutup melemah sebanyak 117 poin atau 1.04% berakhir pada level 112.08, setelah uji terendah dalam dua pekan pada 111.92.
Berbanding terbalik dengan Dolar, Yen Jepang masih terus mempertahankan posisi pada level tertinggi dalam 32 tahun. USD/JPY ditutup naik sekiar 27 poin atau 0.18% berakhir pada level 149.01, setelah uji tertinggi 149.07 dan terendah 148.41. Yen terus melemah karena perbedaan mendasar pada kebijakan moneter BOJ dengan Bank sentral lainnya didunia.
Pasangan EUR/USD berakhir menguat sebanyak 121 poin atau 1.23% berakhir pada level 0.9843, sementara AUD/USD ditutup menguat sebanyak 91 poin atau 1.45% berakhir pada level 0.6290.
Emas
Harga emas berakhir beragam pada perdagangan awal pekan ini. Dipasar spot, harga emas berbalik melemah dibawah $1,650 dan gagal mempertahankan keuntungan hariannya setelah Yen Jepang kembali melemah tajam cetak rekor tertinggi baru sejak Juni 1990. Sementara dipasar berjangka harga emas berhasil bertahan dengan keuntungan tajam bersamaa dengan pelemahan Indeks Dolar Amerika uji terendah dalam dua pekan.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat tipis hanya sekitar $5.84 atau 0.35% berakhir pada level $1,649.85 per ons, setelah uji tertinggi $1,668. Sementara emas berjangka kontrak Desember ditutup menguat sekitar $15.10 atau 0.91% berakhir pada level $1,664.00 per ons di Divisi Comex.
Secara teknikal melihat pola pelemahan tajam pada Yen Jepang dan runtuh Dolar Amerika, dapat mendorong pasar emas menguat dalam jangka pendek. Perlu diingat bahwa, Penguatan terlihat akan terjadi sementara sebelum pasar kembali terfokus pada kenaikan suku bunga fed pada 2 November mendatang.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (18/10), pasar global akan terfokus pada laporan GDP China pada pukul 09:00 WIB. Diikuti laporan ZEW Economic Sentimen Eropa (16:00 WIB) dan Industrial Production AS (20:15:WIB).