Sentimen Pasar Berubah Positif, Respon Laporan NFP AS
Harga emas rebound dari sesi terendah Jumat (2/12) setelah anjlok merespon laporan Nonfarm Payrolls AS yang mencatatkan kenaikan sebanyak 263K lapangan kerja baru, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 200K (F) dan 284K (P).
Sentimen pasar berubah menjadi positif di sesi perdagangan Amerika dan mendororng Harga emas menguat meski masih dibawah $1,800 per ons karena Investor kembali mengambil peluang melihat bahwa membaiknya laporan tenaga kerja Amerika akan memperkuat harapan Federal Reserve AS untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $5.60 atau 0.31% berakhir pada level $1,797.20 per ons, setelah uji terendah $1,778 dan tertinggi $1,804.47. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember ditutup melemah sekitar $7.80 atau 0.43% berakhir pada level $1,809.60 per ons di Divisi Comex.
Dolar
Dolar melemah kembali mendekati level terendah hariannya (12/2) setelah pasar mempekuat harapan bank sentral AS akan memperlambat laju kenaikan suku bunga segera pada pertemuan Desember.
Berdasarkan survei terbaru oleh CME Group terlihat bahwa peluang kenaikan sebesar 50bps meningkat menjadi 78.20% dibanding bulan lalu pada 52.0% (3 November). Peluang kenaikan 75bps menjadi 4.50%-4.75% melemah menjadi 21.80% dari 48.0% pada 3 November 2022 lalu.
Dolar anjlok dari tertinggi 105.61 dan ditutup melemah sebanyak 14 poin atau 0.13% berakhir pada level 104.37. Sementara itu, USDJPY diperdagangkan menguat ke level 134.30 – turun sekitar 101 poin atau 0.75%, setelah uji tertinggi 135.97 dan terendah 133.61.
Pasangan EUR/USD mengakhiri perdagangan Jumat (2/12) dengan keuntungan sekitar 13 poin atau 0.12% berakhir pada level 1.0539, setelah uji tertinggi 1.0544 dan terendah 1.0427. GBP/USD berakhir menguat sekitar 36 poin atau 0.29% berakhir pada level 1.2290, setelah uji terendah 1.2134.
Sementara itu, AUD/USD justru ditutup melemah sekitar 19 poin atau 0.28% dan berakhir pada level 0.6793, setelah uji tertinggi 0.6835 dan terendah 0.6742. Aussie masih cukup tertekan oleh kekhawatiran tentang ekonomi China ditengah lojakan kasus Covid19 negara itu.
Minyak
Minyak minyak mentah dunia berakhir melemah selama sesi perdagangan akhir pekan. Pasar yang sebelumnya diperdagangkan berombak, berakhir lebih rendah jelang pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) pada Minggu 4 Desember dan laporan larangan Uni Eropa pada minyak mentah Rusia ayng diperkirakan akan dirilis pada Senin 5 Desember.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.19 atau 1.48% berakhir pada level $80.25 per barel, setelah uji tertinggi $82.22 dan terendah $79.68. Minyak mentah berjangka WTI AS ditutup turun sebanyak 1.75% atau $1.40 berakhir level $79.98 per barel. Sedangkan Brent Crude London berakhir melemah pada $85.57 per barel – turun sekitar 1.66% atau $1.42.
Harga minyak diperkirakan akan diperdagangkan cukup volatile disesi perdagangan Senin (5/12), karena Eropa telah merilis pembatasan harga ekspor minyak Rusia pada $60 per barel. Kabarnya, Rusia akan menolak pembatasan harga ekspor atass minyaknya. Selain itu, pasar juga akan merespon hasil pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan dirilis pada hari ini.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan ini, fokus pasar global akan tertuju prospek perlambatan kenaikan suku bunga Fed paska laporan NFP Jumat lalu.
Sementara itu, selama sesi perdagangan awal pekan, pasar global akan terfokus pada laporan data Services PMI China, Eropa, Inggtis dan Amerika. Selama perdagangan Senin Eropa Senin (5/12), pasar akan terfokus pada pertemuan Uni Eropa yang diperkirakan akan merilis larangan minyak Rusia.