Pasar Berjangka Flat, Masuk Musim Cuti Panjang Natal & Tahun Baru
Dolar berakhir dengan kerugian tipis, bergerak flat karena minimnya data dan minimnya sentimen fundamental. Sentimen pasar cukup optimis sepanjang paruh pertama perdagangan awal pekan tetapi memburuk menjelang pembukaan pasar Amerika.
Dolar diperdagangan flat (19/2) dengan kerugian hanya sekitar 6 poin atau 0.06% berada pada level 104.71 satu jam jelang penutupan pasar, setelah uji tertinggi 104.94 dan terendah 104.13.
Diawal sesi pasar aset berisiko cukup diuntungkan oleh berita bahwa beberapa perusahaan teknologi besar melanjutkan aktivitas di China karena pembatasan terkait virus corona dilonggarkan. Selanjutnya, pemerintah daerah berjanji untuk menghidupkan kembali konsumsi dan mendukung sektor swasta untuk memperkuat ekonomi tahun depan.
Akan tetapi sentimen memburuk karena kekhawatiran tentang resesi AS kembali meningkat setelah National Association of Home Builders mengatakan indeks kepercayaan bulanan turun pada bulan Desember selama 12 bulan berturut-turut, terseret oleh tingginya tingkat hipotek dan inflasi. Hal ini, mendorong pasar saham AS melemah dan aset berisiko kembali tertekan turun.
EUR/USD menyelesaikan sesi perdagangan Senin (19/12) dengan keuntungan tipis sekitar 20 poin atau 0.19% berakhir pada level 1.0607, turun dari tertinggi 1.0657. Sebelumnya Euro menguat setelah rilis Survei IFO Jerman Desember yang optimis.
GBP/USD menguat hanya sekitar 2 poin atau 0.02% berakhir pada level 1.2145, setelah uji tertinggi 1.2241 dan terendah 1.2120. AUD/USD menguat sebanyak 13 poin atau 0.19% berakhir pada level 0.6699, setelah uji tertinggi 0.6732 dan terendah 0.6682. Yen Jepang mencatatkan kenaikan sekitar 22 poin atau 0.16% berakhir pada level 136.91, setelah capai tertinggi 137.15 dan terendah 135.74.
Saham
Pasar saham Amerika berakhir melemah pada perdagangan Senin (19/12), dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor teknologi AS karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi AS terus berlanjut. Indeks Nasdaq yang mengukur kinerja sektor teknologi AS ditutup melemah sebanyak 159.38 poin atau 1.49% berakhir pada level 10,546.03.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 0.5% lebih rendah ke level 32,757.54, sedangkan Idneks S&P 500 (SPX) turun sebanyak 0.9% atau 34.70 poin pada level 3,817.66.
Emas
Harga emas bergerak dalam kisaran yang sempit karena minimnya data, setelah menghadapi minggu yang sibuk dalam hal data dan peristiwa ekonomi, termasuk pertemuan FOMC minggu lalu – pekan ini pasar emas cenderung datar karena pasar mulai memasuki musim libur panjang Natal dan Tahun Baru 2023.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $5.41 atau 0.30% berakhi pada level $1,787.30 per ons, setelah mencapai tertinggi $1,798 dan terendah $1,783. Sedangkan emas berjangka kontrak Februari ditutup melemah sebanyak $4.00 atau 0.22% berada pada level $1,796.20 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia ditutup menguat selama awal pekan ini (19/12), karena aktifitas manufaktur di China kembali aktif setelah beberapa perusahaan teknologi besar melanjutkan aktivitas di China karena pembatasan terkait virus corona dilonggarkan. Pemerintah daerah berjanji untuk menghidupkan kembali konsumsi dan mendukung sektor swasta untuk memperkuat ekonomi tahun depan.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $1.52 atau 2.00% berakhir pada level $75.84 per barel, setelah uji tertinggi $76.61 dan terendah $74.03. Minyak mentah berjangka WTI AS naik sebanyak $1.09 atau 1.45% berakhir pada level $75.38 per barel. Sedangkan Brent London naik sebanyak $0.76 atau 0.95% berakhir pada level $79.80 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (20/12), fokus pasar akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Jepang dan PBOC yang akan mengumumkan tingkat suku bunga Bank Sentral pagi ini. Disesi Amerika malam nanti, pasar akan terfokus pada laporan data perumahan AS pada pukul 20:30 WIB.