Pasar Global Flat, Ditengah Minimnya Data Ekonomi Makro
Sikap wait and see diperlihatkan oleh pelaku pasar selama sesi perdagangan Selasa (10/1) ditengah minimnya data ekonomi dan pasar hanya terfokus pada simposium Independensi Bank Sentral.
Dalam jadwal pidato Kepala Federal Reserve AS dan Kepala Bank Sentral Jepang masing-masing tidak memberikan signal baru ataupun komentar tetang outlook ekonomi dan kebijakan moneter.
Dolar menyelesaikan perdagangan Selasa (10/1) dengan keuntungan tipis hanya sekitar 10 poin atau 0.10% berakhir pada level 103.29, setelah uji tertinggi 103.50 dan terendah 103.02.
Dipasar matauang berisiko, pasar ditutup beragam – pasangan AUD/USD berakhir melemah sekitar 20 poin atau 0.28% berakhir pada level 0.6891, setelah uji tertinggi 0.69275. EUR/USD berakhir naik hanya sekitar 1 poin ke level 1.0734. Sementara GBP/USD berakhir melemah sebanyak 31 poin atau 0.28% berakhir pada 1.2149.
Emas
Harga emas bergerak sempit dalam kisaran perdagangan sebelumnya, mencoba bertahan diatas $1,870 karena minimnya dukungan fundamental dan sedikit terbebani oleh penguatan Dolar.
Pelaku pasar nampak sangat berhati-hati menunggu data kunci laporan inflasi AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang.
Dalam pandangan fundamental, investor terlihat cukup tertekan oleh komentar Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman yang mengungkapkan bahwa bank sentral AS harus menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi inflasi yang tinggi. Komentarnya mengikuti banyak komentar hawkish dari pembicara Fed sebelumnya minggu ini. Disisi lain, harapan bahwa suku bunga akan naik dalam skala yang lebih kecil mendorong investor mempertahankan optimisme.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sekitar $5 atau 0.27% berakhir pada level $1,876.72 per ons, setelaj uji tertinggi $1,880 dan terendah $1,876. Emas berjangka kontrak Februari ditutup melemah sekitar $1.30 atau 0.07% berakhir pada level $1,876.50 per ons di Divii Comex.
Minyak
Harga minyak berakhir datar pada penutupan pasar Selasa (10/1), bertahan pada level $74.70 per barel dipasar spot – turun hanya sekitar 17 sen atau 0.23%. Minimnya data mendorong pasar minyak bergerak sempit dalam kisaran $75.90 – $73.80.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS berakhir menguat tipis sekitar 49 sen atau 0.65% berakhir pada level $75.15 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent London menguat sebanyak $0.45 atau 0.56% berakhir pada level $80.10 per barel.
Pasar minyak diperkirakan akan kembali tertekan merespon laporan persediaan minyak mentah oleh API yang mencatatkan kenaikan stok sebanyak 14.865 juta barel dalam sepekan terakhir. Lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada -2.375 juta barel dan 3.298 juta barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (11/1) pasar global hanya akan terfokus pada pergerakkan Dolar karena minimnya data ekonomi makro sepanjang sesi perdagangan hari ini. Disesi Asia pasar hanya akan terfokus pada laporan Penjualan Ritel Australia pada pukul 07:30 WIB.