Dolar Melemah, Laporan PMI AS Perkokoh Harapan Perlambatan Pengetatan Kebijakan Fed
Indeks Dolar Amerika berakhir melemah disesi perdagangan Selasa (24/1), terkoreksi dari sesi tertinggi hariannya setelah serangkaian data manufaktur PMI yang dirilis cukup baik – sehingga semakin menguatkan spekulasi bahwa Fed akan mengakhiri pengetatan kebijakan moneternya.
Untuk pertama kalinya sejak Mei Dolar ditutup dibawah level 102 – menetap pada level 101.91, turun sebanyak 12 poin atau 0.12% setelah capai tertinggi 102.44 dan terendah 101.71. Dalam data PMI yang dirilis menunjukkan bahwa PMI AS mengalami kenaikan moderat namun masih berada dibawah level psikologis 50.
• US Manufacturing PMI (Jan), 46.8 (A) vs. 46.2 (F) vs. 46.2 (P)
• US Services PMI (Jan), 46.6 (A) vs. 45.0 (F) vs. 44.7 (P)
Matauang
Pasangan matauang GBP/USD terkoreksi dalam selama sesi perdagangan Selasa (24/1), anjlok dari sesi tertinggi hariannya setelah laporan PMI Manufaktur dan Jasa Inggris terus berada dijalur negatif. Investor bahkan mengabaikan taruhan atas harapan kenaikan suku bunga BoE dipertemuan mendatang.
GBP/USD menyelesaikan perdagangan Selasa (24/1) dengan kerugian sekitar 39 poin atau 0.32% berakhir pada level 1.2336, setelah uji tertinggi 1.2413 dan terendah 1.2262. Sementara EUR/USD ditutup menguat sebanyak 17 poin atau 0.15% berakhir pada level 1.0887, setelah uji tertinggi 1.0898 dan terendah 1.0835.
• EU Manufacturing PMI (Jan), 48.8 (A) vs. 48.5 (F) vs. 47.8 (P)
• EU Services PMI (Jan), 50.7 (A) vs. 50.2 (F) vs. 49.8 (P)
• GBP Manufacturing PMI, 46.7 (A) vs. 45.4 (F) vs. 45.3 (P)
• GBP Services PMI, 48.0 (A) vs. 49.6 (F) vs. 49.9 (P)
AUD/USD berhaisl mempertahankan keuntungannya dan berakhir menguat sekitar 18 poin atau 0.26% berada pada level 0.7045, setelah uji tertinggi 0.7058 dan terendah 0.6993. Aussie menguat sambil menunggu data kunci Inflasi Australia yang dijadwalakan dirilis hari ini pukul 07:30 WIB.
Emas
Lagi-lagi Harga emas berhasil pulih dari sesi terendah hariannya dan menetap diatas level $1,930 karena harapan kenaikan yang lebih lambat dari suku bunga the Fed pada pertemuan pekan depan. Spekulasi tersebut, telah mendorong imbal hasil obligasi AS turun dan bersama dengan Dolar sebagai rival utama emas.
Dipasar spot, harga emas ditutup menguat sebanyak $6.12 atau 0.32% berakhir pada level $1,937.12 per ons, setelah uji tertinggi $1,942 dan terendah $1,917. Sementara emas berjangka kontrak Februari ditutup menguat sebanyak $6.80 atau 0.35% berakhir pada level $1,935.40 per ons di Divisi Comex.
Dalam survei CME, probability kenaikan suku bunga Fed sebanyak 25bps mendominasi harapan pasar dengan kemungkinan sebesar 97.6% untuk pertemuan 2 Februari mendatang (1 Fed waktu AS). Sementara peluang kenaikan 50bps hanya sekitar 2.4%.
Minyak
Harga minyak mentah dunia terkoreksi tajam pada sesi perdagangan Selasa (24/1) setelah Komite Pemantau Bersama Menteri (JMMC) dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal secara kolektif sebagai OPEC+, tidak mungkin merekomendasikan perubahan apa pun pada kebijakan produksi minyak menurut laporan Reuters mengutip dari lima sumber OPEC+.
Laporan yang dirilis jelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan akan bertemu minggu depan pada 1 Februari telah mendorong harga minyak melemah cukup signifikan setelah uji tertinggi $82 per barel. Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.38 atau 1.72% berakhir pada level $80.23 per barel setelah uji tertinggi $82.20 dan terendah $79.65.
Minyak mentah berjangka WTI AS turun sebanyak $1.49 atau 1.86% berakhir pada level $80.13 per barel. Sedangkan Brent London melemah sebanyak $1.94 atau 2.25% berakhir pada level $86.25 per barel.
Harga minyak nampaknya masih akan terkoreksi disesi Asia hari ini, menyusul laporan persediaan minyak mentah AS oleh API yang tercatat naik sebanyak 3.378 juta barel (Weekly), lebih tinggi dari perkiraan 1.600 juta barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (25/1), fokus utama pasar global akan tertuju pada pergerakkan Dolar karena minimnya data ekonomi. Pasar hanya akan terfokus pada laporan inflasi Australia pagi ini pukul 07:30 WIB dan Survei aktifitas Bisnis Jerman oleh lembaga Ifo pada sore nanti pukul 16:00 WIB