Pasar Gelisah, Inflasi AS Kembali Menjulang Tinggi
Inflasi Amerika kembali meroket selama periode Januari, memperkuat kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperpanjang siklus kenaikan suku bunga dan jauh dari kata ‘selesai’. Dari rangkaian data ekonomi Amerika selama akhir pekan menunjukkan bahwa,
👍 US Core PCE Price Index (MoM) (Jan), 0.60% (A) vs. 0.4% (F) vs. 0.3% (P)
👍 US Core PCE Price Index (YoY) (Jan), 4.7% (A) vs. 4.3% (F) vs. 4.4% (P)
👍 US PCE Price index (YoY) (Jan), 5.4% (A) vs. 5.0% (F) vs. 5.3% (P)
👍 US PCE price index (MoM) (Jan), 0.60% (A) vs. 0.5% (A) vs. 0.2% (P)
👍 US Personal Income (MoM) (Jan), 0.60% (A) vs. 1.0% (F) vs. 0.2% (P)
👍 US Personal Spending (MoM) (Jan), 1.8% (A) vs. 1.3% (F) vs. -0.2% (P)
👍 US Michigan Consumer Sentiment (Feb), 67.0 (A) vs. 66.4 (F) vs. 66.4 (P)
👍 US New Home Sales (Jan), 670K (A) vs. 620K (F) vs. 616K (P)
👍 US New Home Sales (MoM) (Jan), 7.2% (A) vs. 7.2% (P)
Menyusul serangkaian data tersebut diatas, probability kenaikan 50bps suku bunga the Fed secara perlahan meningkat ke 25% per 26 Februari, dari 18.1% sepekan sebelumnya. Sementara peluang kenaikan 25bps masih mendominasi pada kisaran 73%.
Indeks Dolar Amerika berakhir menguat sebanyak 63 poin atau 0.60% berakhir pada level 105.27 tertinggi sejak Januari, setelah uji tertinggi 105.32 dam terendah 104.42.
Matauang
Sekeranjang matauang dunia diperdagangankan melemah terhadap Dolar. Yen Jepang memimpin pelemahan dengan kenaikan sekitar 179 poin atau 1.31%, melemah ke level 136.47 tertinggi sejak 20 Desember 2022. Yen memperpanjang pelemahan sejak sesi sesi Asia hingga Amerika setelah Calon Gubernur Bank of Japan (BoJ) mendatang Kazuo Ueda memberikan pernyataan dovish dihadapan Parlemen. KazouUeda mengatakan bahwa sikap kebijakan moneter ultra-longgar BoJ saat ini adalah cara yang diperlukan dan tepat untuk terus memenuhi target 2%.
EUR/USD diperdagangkan melemah sebanyak 51 poin atau 0.48% berakhir pada level 1.0545, setelah uji terendah 1.0613 dan tertinggi 1.0536. GBP/USD ditutup turun sebanyak 74 poin atau 0.62% berakhir pada level 1.1938. Sedangkan AUD/USD berakhir melemah sekitar 83 poin atau 1.24% berakhir pada level 0.6724.
Emas
Harga emas berakhir melemah pada level terendah baru sejak 29 Desember, pasar tertekan setelah imbal hasil obligasi AS melonjak bersama dengan Dolar karena kekhawatiran investor tentang trend kenaikan suku bunga the Fed yang masih belum berakhir, bahkan mengindikasi kemungkinan kenaikan lebih dari 25bps pada pertemuan 23 Maret mendatang.
Imbal hasil Treasury AS melonjak – dengan imbal hasil obligasi 10 tahun diperdagangkan mencapai 3.9452%, sementara imbal hasil 2tahun, yang sangat sensitif terhadap kebijakan Federal Reserve, naik hingga setinggi 4.8156% tertinggi sejak 4 November.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $11.60 atau 0.64% berakhir pada level $1,810.42 per ons, setelah uji terendah $1,808 dan tertinggi $1,827 (turun 1.7% dalam sepekan). Sementara emas berjangka kontrak April berakhir melemah sebanyak $9.70 atau 0.53% berakhir pada level $1,817.10 per ons.
Minyak
Minyak berakhir lebih tinggi selama sesi perdagangan Jumat (24/2), setelah terdepresi hingga terendah $74 per barel selama sesi perdagangan Eropa berlangsung.
Harga minyak tertekan oleh meningkatnya persediaan di Amerika Serikat dan kekhawatiran atas aktivitas ekonomi global, namun berhasil pulih dari sesi terendah Jumat (24/2) karena prospek ekspor Rusia yang lebih rendah.
Dipasar spot, harga minyak berakhir menguat sebanyak 78 sen atau 1.02% berada pada level $76.39 per barel, setelah uji terendah $74.13 per barel. Minyak mentah Brent berjangka berakhir pada kisaran $82.82 per barel, naik sekitar 87 sen atau 1.05%. Sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI) menetap pada kisaran $76.32 per barel, naik sebanyak 93 sen atau 1.22%.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan awal pekan (27/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan Consumer Confidence Eropa (17:00 WIB), Durable Goods Orders AS (20:30 WIB) dan Pending Home Sales AS (22:00 WIB). Hingga sepekan kedepan, pasar akan memperhatikan data kunci Inflasi Eropa dan Serangkaian data PMI Asia hingga Amerika.