Krisis Perbankan Terus Meluas, Emas Dan Dolar Naik Bergantian
Sentimen pasar berbalik positif mendukung penguatan Dolar dan Pasar Saham AS setelah Federal Reserves AS dan Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen berhasil menenangkan pasar dengan meyakinkan investor bahwa sektor perbankan AS “kuat” dan siap untuk menyediakan likuiditas jika dibutuhkan.
Disisi lain krisis perbankan yang merambat ke perbankan Eropa semakin memperkuat posisi Dolar karena matauang berisiko berangsur melemah tajam. Dolar menyelesaikan perdagangan Jumat (24/3) dengan keuntungan sekitar 53 poin atau 0.52% berakhir pada level 103.12, setelah uji tertinggi 103.37 dan terendah 102.50.
Matauang
Pasangan matauang EUR/USD menjadi pemain terburuk selama sesi perdagangan Jumat (24/3), melemah setelah data eropa yang dirilis campuran dan kekhawatiran tentang krisis perbankan di Eropa semakin memburuk menyusul penurunan tajam saham Deutsche Bank akibat kemungkinan gagal bayar yang tercermin dari tercermin dari peningkatan Credit Default Swap (CDS) sebesar 220 basis poin, menyerupai Credit Suisse.
• EU Manufacturing PMI (Mar), 47.1 (A) vs. 49.0 (F) vs. 48.5 (P)
• EU Services PMI (Mar), 55.6 (A) vs. 52.5 (F) vs. 52.7 (P)
• UK Retail Sales (MoM) (Feb), 1.20% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.5% (P)
• UK Retail Sales (YoY) (Feb), -3.5% (A) vs. -4.7% (F) vs. -5.1% (P)
• UK Manufacturing PMI , 48.0 (A) vs. 50.0 (F) vs. 49.3 (P)
• UK Services PMI, 52.8 (A) vs. 53.0 (F) vs. 53.5 (P)
EUR/USD berakhir melemah sebanyak 73 poin atau 0.67% berakhir pada level 1.0759, setelah uji tertinggi 1.0838 dan terendah 1.0711. GBP/USD melemah sebanyak 58 atau 0.47% pada level 1.2229, sedangkan AUD/USD berakhir melemah sebanyak 44 poin atau 0.66% pada level 0.6643.
USD/JPY berbalik naik dari sesi terendah hariannya ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin akan menghentikan lintasan kenaikan suku bunga. USD/JPY ditutup turun hanya sekitar 10 poin atau 0.08% pada level 130.71, setelah uji terendah 129.63.
US Stocks & Bonds
Pasar saham AS bersorak ditengah pulihnya optimisme pasar menyusul komentar Menteri Keuangan AS dan Laporan PMI AS yang dirilis positif. Indeks Dow Jones AS menguat sebanyak 0.41% pada level 32,237.53, Indeks S&P 500 AS naik sebanyak 0.56% pada level 3,970.99, sedangkan Nasdaq AS naik sebanyak 0.31% pada level 11,823.96. Masing-masing mencatatkan keuntungan mingguan sebanyak 1.18%, 1.39% dan 1.66%.
• US Durable Goods Orders (MoM) (Feb), -1.0% (A) vs. 1.2% (F) vs. -4.5% (P)
• US Manufacturing PMI (Mar), 49.3 (A) vs. 47.6 (F) vs. 47.3 (P)
• US Services PMI (Mar), 53.8 (A) vs. 50.8 (F) vs. 50.6 (P)
Berbanding terbalik, pasar obligasi AS justru anjlok – melemah ditengah prospek suku bunga yang lebih rendah dimasa mendatang.
Imbal hasil obligasi 2 tahun AS melemah sebanyak 1.51% pada level 3.7667%, melemah sebanyak 2% dalam sepekan terakhir. Yield Obligasi 10 tahun AS turun 1.23% pada level 3.372%, sedangkan yield obligasi 30 tahun AS turun sekitar 1% pada level 3.644%. Masing-masing melemah sekitar 0.74% dan 1.19% selama seminggu lalu.
Emas
Harga emas berakhir melemah dan cetak level terendah harian baru setelah sempat mencapai level tertinggi $2,002.99 per ons selama sesi perdagangan Eropa. Harga emas melonjak merespon serangkaian data PMI Eropa dan Inggris yang dirilis mengecewakan, mendorong kekhawatiran pasar tentang tantangan ekonomi yang lebih berat ditengah krisis perbankan yang semakin memburuk di Eropa.
Aliran safehaven pada emas meningkat seketika merespon Credit Default Swap (CDS) Deutsche Bank yang meningkat sebesar 220 basis poin – memicu kekhawatiran kemungkinan gagal bayar. Namun kuatnya Dolar kembali menghantam Emas kembali ke dasar dan berakhir melemah.
Dipasar spot, Harga emas berakhir melemah sebanyak $14.92 atau 0.75% berakhir pada level $1,978.09 per ons, setelah uji tertinggi $2,002 dan terendah $1,975. Emas berjangka kontrak April berakhir turun sekitar $10.50 atau 0.53% pada level $1,985.60 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan hari Jumat (24/3), karena memburuknya sentimen pasar Eropa ditengah runtuh saham perbankan Eropa dan setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan bahwa pengisian ulang Cadangan Minyak Strategis (SPR) negara mungkin memakan waktu beberapa tahun, mengurangi prospek permintaan.
Dipasar spot, harga minyak ditutup turun sebanyak 17 sen atau 0.24% pada level $69.25 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS turun sekitar 21 sen atau 0.30% pada level $69.26 per barel. sedangkan Brent London berakhir pada level $74.59 per barel, turun 88 sen atau 1.17%.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan pekan mendatang, fokus utama pasar global masih akan berputar pada krisis perbankan global menyusul masuknya Deutsche Bank dalam daftar bank besar berikutnya yang dikhawatirkan mengalami gagal bayar. Dari deretan data ekonomi, laporan GDP AS akan menjadi data utama yang akan ditunggu pasar.