
Ancam Tarif 100% Terhadap BRICS, Trump Dorong Dolar Naik 1%
Harga emas dibuka dan diperdagangan melemah selama sesi perdagangan awal pekan setelah Trump dalam akun sosial medianya pada Minggu (1/11) mengancam pengenaan tarif 100% terhadap BRICS jika tidak berkomitmen terhadap Dolar.
Menghadapi rencana Trump tersebut, Harga emas melemah mencapai level terendah $2,621 per ons. Meski sempat kembali rebound diatas $2,650 pada sesi awal Amerika, namun harga emas kembali terkoreksi merespon serangkaian data PMI AS yang dirilis semalam, diantaranya
- S&P Global US Manufacturing PMI (Nov), 49.7 (A) vs. 48.8 (F) vs. 48.5 (P)
- US Construction Spending (MoM) (Oct), 0.4% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.1%
- US ISM Manufacturing PMI (Nov), 48.4 (A) vs. 47.7 (F) vs. 46.5 (P)
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (2/12), Harga Emas mencatatkan kerugian sekitar $8.70 atau 0.33% berada pada level $2,641.50 per ons saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah capai tertinggi $2,653 dan terendah $2,621.
Pada saat yang sama emas berjangka kontrak Februari, sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan melemah sebanyak $22.30 atau 0.83% berada pada kisaran $2,658.70 per ons, setelah capai tertinggi $2,678 dan terendah $2,644 di Divisi Comex.
Perlu diketahui bahwa kebijakan moneter Presiden Amerika terpilih Donald Trump dalam menyeret spekulasi kekuatan Dolar dan resiko inflasi lebih tinggi – sehingga dikhawatirkan dapat merubah proyeksi pemangkasan suku bunga the Fed.
Sejauh ini, berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, ekpektasi pemangkasan suku bunga the Fed berada pada kisaran 76.5% dari 66% minggu lalu.
Dolar
Dolar AS melonjak sebanyak 1% pada perdagangan awal pekan (2/12), bergerak naik mencapai tertinggi 106.74 ditengah ramainya berita tarif perdagangan Trump terhadap BRICS dan kenaikan pasar obligasi Amerika.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang utama dunia mencatatkan kenaikan sebesar 51 poin atau 0.48% berada pada level 106.24 saat berita ini ditulis pada pukul 04:00 WIB, setelah diperdagangkan capai tertinggi 106.74 dan terendah 105.83.
Sementara itu, sekelompok matauang berisiko diperdagangkan melemah merespon penguatan Dolar AS – dengan pasangan GBP/USD dan EUR/USD memimpin penurunan pada Senni (2/12).
Matauang Euro berada dibawah tekanan seiring dengan rangkaian data PMI Negara-negara Eropa melemah dan meningkatnya kerusuhan politik di Prancis.
- HCOB Italy Manufacturing PMI (Nov), 44.5 (A) vs. 46.1 (F) vs. 46.9 (P)
- HCOB France Manufacturing PMI (Nov), 43.1 (A) vs. 43.2 (F) vs. 44.5 (P)
- HCOB Germany Manufacturing PMI (Nov), 43.0 (A) vs. 43.2 (F) vs. 43.0 (P)
- HCOB Eurozone Manufacturing PMI (Nov), 45.2 (A) vs. 45.2 (F) vs. 46.0 (P)
Dari dunia Politk, Prancis saat ini tengah menghadapi krisis politik yang belum pernah terjadi sejak 1962. Dimana Pemerintah minoritas Michel Barnier dapat menghadapi mosi tidak percaya karena berupaya meloloskan Anggaran yang kontroversial melalui parlemen.
Pasangan GBP/USD melemah pada perdagangan Senin (2/12) menyusul laporan perlambatan aktifitas Manufaktur di Inggris setelah PMI Manufaktur dirilis turun pada level 48 dari 48.6.
Disisi lain, Dolar AS masih melemah terhadap Yen Jepang pada hari Senin ditengah ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan pada pertemuan Desember.
Berikut adalah posisi matauang jelang penutupan perdagangan Senin, 2 Desember 2024,
- AUDUSD : 0.64818 , -31 / -0.48%
- EURUSD : 1.05118 , -64 / -0.60%
- GBPUSD : 1.26679 , -68 / -0.54%
- NZDUSD : 0.58922 , -26 / -0.43%
- USDJPY : 149.276 , -42 / -0.28%
- USDCAD : 1.40383 , +37 / +0.26%
- USDCHF : 0.88537 , +44 / +0.50%
- USDCNH : 7.27910 , +379 / +0.52%
Sentimen
Pada perdagangan Selasa (3/12), pasar global akan sepi dari deretan data ekonomi global. Pasar hanya akan terfokus pada laporan tenaga kerja JOLTS Job Openings AS pada pukul 22:00 WIB.
Perlu diwaspadai bahwa, sepinya data ekonomi akan mendorong fokus pasar bergeser pada fundametal Tarif Dagang Trump, ekpektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan Politik Prancis