
Bursa Asia Anjlok Mengikuti Penurunan Wall Street Setelah Keputusan Tarif Trump
Bursa Asia anjlok pada hari Selasa mencerminkan kemerosotan semalam di Wall Street, setelah Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku hari ini, dan menandatangani perintah untuk menaikkan pungutan atas barang-barang China.
Indeks saham utama AS berakhir turun tajam pada hari Senin setelah pengumuman Trump.
Nikkei turun hampir 2% karena keputusan tarif Trump mengguncang pasar global
Presiden Trump pada hari Senin mengonfirmasi bahwa tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret pukul 5:01 GMT.
Ia juga menandatangani perintah untuk menaikkan tarif atas barang-barang China dari 10% menjadi 20%.
Peningkatan tarif atas barang-barang China semakin memperkeruh hubungan antara AS dan China.
Tiongkok berjanji akan mengambil tindakan balasan terhadap tarif AS untuk melindungi kepentingannya, sementara Kanada mempersiapkan tindakan balasannya sendiri, demikian pernyataan pemerintah mereka pada hari Selasa.
Tarif-tarif ini diperkirakan akan meningkatkan ketidakpastian perdagangan, mengganggu rantai pasokan, dan melemahkan permintaan ekspor, sehingga merugikan pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor di pasar Asia.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,9% pada hari Selasa, sementara TOPIX turun 1,3% pada pukul 02:40 GMT.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,4% setelah pulih pada sesi sebelumnya.
Indeks Gabungan Bursa Efek Jakarta Indonesia turun 1,1%, sementara Indeks Straits Times Singapura turun 0,4%.
Nifty 50 berjangka menunjukkan penurunan pada pembukaan.
KOSPI Korea Selatan sebagian besar tidak berubah setelah kembali dari liburan. Penjualan ritel Australia, notulen rapat RBA menjadi fokus
Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa penjualan ritel Australia meningkat sebesar 0,3% pada bulan Januari, bangkit kembali dari penurunan 0,1% pada bulan Desember. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh meningkatnya belanja terkait makanan, khususnya di kafe, restoran, dan layanan makanan siap saji
Dalam berita lain, Reserve Bank of Australia (RBA) merilis notulen rapat bulan Februari, yang menurunkan suku bunga tunai resmi sebesar 0,25 poin persentase menjadi 4,10%.
RBA membenarkan keputusan ini dengan mengutip penurunan tingkat inflasi yang lebih cepat dari perkiraan dan pertumbuhan upah yang lebih lambat. Meskipun ada pelonggaran moneter ini, bank sentral menyatakan kehati-hatian mengenai penyesuaian kebijakan lebih lanjut, yang mengindikasikan bahwa setiap pemotongan suku bunga tambahan akan bergantung pada data ekonomi yang masuk dan penilaian risiko.
Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,9% lebih rendah.
Rapat ‘Dua Sesi’ Tiongkok akan dimulai pada Selasa sore
Pertemuan politik tahunan Tiongkok, yang dikenal sebagai “Dua Sesi,” akan dimulai minggu ini, yang terdiri dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) dan Kongres Rakyat Nasional (NPC).
CPPCC akan memulai sesinya pada tanggal 4 Maret 2025, diikuti oleh NPC pada tanggal 5 Maret 2025.
Pertemuan-pertemuan utama ini akan menetapkan target pertumbuhan ekonomi, membahas prioritas kebijakan, dan membahas isu-isu sosial.
NPC diharapkan menargetkan pertumbuhan PDB sekitar 5% di tengah tantangan real estat dan perdagangan. Kebijakan luar negeri, belanja militer, dan kemajuan teknologi juga akan menjadi topik utama, sehingga pertemuan-pertemuan tersebut akan diawasi ketat secara global.