Deklarasi Perang Israel-Palestina, Peluang Picu Dolar dan Emas Menguat
Harga emas berbalik menguat dari level terendah hariannya setelah anjlok merespon hasil laporan Nonfarm Payrolls AS yang dirilis naik tajam, namun sentimen pasar terbebani oleh jumlah pengangguran AS yang tetap pada level 3.8% dan rata-rata upah yang tidak menunjukkan perubahan positif.
Dalam rangkaian data ekonomi AS yang dirilis menunjukkan bahwa:
- US Average Hourly Earnings (MoM) (Sep), 0.2% (A) vs. 0.3% (F) vs. 0.2% (P)
- US Average Hourly Earnings (YoY) (YoY) (Sep), 4.2% (A) vs. 4.3% (F) vs. 4.3% (P)
- US Average Weekly Hours (Sep), 34.4 (A) vs. 34.4 (F) vs. 34.4 (P)
- US Nonfarm Payrolls (Sep), 336K (A) vs. 170K (F) vs. 227K (P)
- US Unemployment Rate (Sep), 3.8% (A) vs. 3.7% (F) vs. 3.8% (P)
Hingga akhir perdagangan Jumat (6/10), harga emas (spot) berakhir menguat sebanyak $12.64 atau 0.69% pada level $1,832.76 per ons, setelah uji terendah $1,810 dan tertinggi $1,834. Harga emas mencatatkan kerugian sebesar 0.85% dalam sepekan terakhir.
Emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sebanyak $13.40 atau 0.73% pada level $1,845.20 per ons, di Divisi Comex.
Secara fundamental, memasuki perdagangan pekan ini – harga emas akan terbebani oleh prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserves AS setelah laporan NFP Jumat (6/10), Disisi lain, harga emas akan mendapatkan dukungan positif dari konflik perang Israel-Palestina yang memicu kemarahan banyak pihak.
AS disebut akan mengumumkan dukungan atas Israel, Sementara Iran telah memberikan dukungannya atas Palestina.
Pasar emas berpeluang mendapatkan dukungan safehaven atas konflik geopolitik, yang mungkin memicu kenaikan bersamaan dengan Dolar AS.
Dolar
Indeks Dolar AS berakhir melemah selama sesi perdagangan akhir pekan lalu, karena investor menilai laporan pekerjaan hari Jumat menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat secara luas selama periode September tetapi dengan pertumbuhan upah melambat.
Dolar berakhir melemah sebanyak 26 poin atau 0.24% pada level 106.08, setelah capai tertinggi 106.98 dan terendah 105.95. Dolar berakhir melemah 0.10% dalam sepekan terakhir setelah capai tertinggi 107.35 dalam pekan tersebut.
Pasar matauang berisiko menguat – memanfaatkan pelemahan tajam indeks Dolar AS dengan pasangan GBP/USD menjadi pemain terbaik, dengan keuntungan sebesar 44 poin atau 0.36% pada level 1.22342. EUR/USD berada dipoisi ke-2 dengan keuntungan sebesar 35 poin atau 0.33% pada level 1.04996. Diiukuti AUD/USD dengan kenaikan sebanyak 15 poin atau 0.24% pada level 0.63836.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berakhir datar pada perdagangan hari Jumat namun tetap membukukan penurunan mingguan terbesar sejak bulan Maret menyusul Pelonggaran ekspor bahan bakar Rusia dan laporan jumlah kilang minyak aktif AS turun pada angka 497 kilang dari 502 selama sepekan terakhir.
Dalam perdagangan pekan ini, harga minyak berpeluang kembali menguat menyusul ketegangan geopolitik di Timur Tengah baru-baru ini.
- OIL (SPOT) : $81.61 , +$0.04 / +0.05%
- WTI : $82.79 , +$0.48 / +0.58%
- BRENT : $84.58 , +$0.51 / +0.61%
Sentimen
Selama sesi perdagangan awal pekan ini, pasar akan disibukkan dengan respon pasar terhadap serangan besar-besaran yang terjadi dijalur konflik gaza yang memicu kemarahan banyak pihak, termasuk Rusia, Arab Saudi dan Amerika. Dalam hal ini, Iran disebut-sebut mendukung serangan militan Hamas.
Dari rangkaian data ekonomi, fokus utama pasar global akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC September, Laporan Inflasi AS dan sederatan jadwal press conference member FOMC.