Dolar Anjlok, Tandai Penurunan Dalam 3 Sesi Perdagangan Berturut-turut
Indeks Dolar memperpanjang penurunan dalam tiga sesi perdagangan berturut-turut ke posisi terendah dalam sepekan terakhir, mendorong penguatan dipasar rival utamnya. Tekanan jual lebih lanjut dalam dolar Amerika terjadi setelah hasil pertemuan FOMC tidak memberikan kejutan.
Selama sesi perdagangan Kamis (17/3) Dolar ditutup melemah sebanyak 39 poin atau 0.40% berakhir pada level 98.00, setelah sempat diperdagangkan turun hingga serendah 97.72. Sementara dipasar matauang utama rival Dolar, EUR/USD ditutup menguat sebanyak 58 poin atau 0.52% berakhir pada level 1.1089. AUD/USD ditutup menguat sebanyak 87 poin atau 1.18% berakhir pada level 0.7373.
Matauang Poundsterling ditutup doji, naik tipis hanya sekitar 6 poin atau 0.05% berakhir pada level 1.3148, seteah sempat diperdagangkan hingga setinggi 1.3210 dan serendah 1.3087. GBP/USD bergerak melemah dari sesi tertinggi hariannya setelah 1 dari 9 member menolak untuk kembali menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan mendatang. Bberbeda dengan voting sebelumnya yang mencatatkan 9 dari 9 member sepakat untuk kembali menaikkan suku bunga acuan bank sentral untuk menghalau kenaikan inflasi.
Memasuki sesi perdagangan hari ini, pasar global akan terfokus pada pertemuan Bank Of Japan/BOJ (10:00 WIB) dan Bank Sentral Rusia/CBR (17:00 WIB). Keputusan suku bunga CBR akan menjadi sorotan pasar global hari ini, semenjak terjadinya Invasi Ukraina mengingat banyak sanksi international yang mempengaruhi ekonomi Rusia.
Diluar dari pertemuan Bank Sentral, Pasar global juga akan terfokus pada pertemuan AS-China. Presiden AS Joe Biden akan berbicara dengan Presiden China Xi-Jinping pada hari Jumat untuk membahas permasalahan Invasi Ukraina. Sementara itu, Ukraina dan Turki juga sedang mempersiapkan pertemuan antara Volodymyr Zelenskyy dan Vladimir Putin.