Dolar Capai Tertinggi Baru 107, Emas Runtuh Seketika Dekati $1,800
Pasar keuangan global diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagangan awal kuartal ke-4 tahun ini, tertekan oleh penguatan Indeks Dolar AS karena investor berbondong-bondong berburu aset yang aman ditengah prospek suku bunga yang lebih tinggi, stimulus kejutan BoJ dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
- Suku Bunga
Pasar emas dan saham Amerika menjadi pasar yang paling ditinggalkan melihat Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, terlebih melihat prospek harga minyak yang lebih tinggi dan inflasi yang kembali berangusr naik mendorong The Fed memasuki siklus kenaikan suku bunga baru.
- Stimulus BoJ
Sejak sesi perdagangan Amerika harga emas diperdagangkan terus melemah tajam – perlahan tapi pasti, terlebih setelah Bank of Japan (BoJ) mengumumkan pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) yang tidak terjadwal, dalam upaya untuk memperlambat lonjakan imbal hasil yang sedang berlangsung.
Aksi BOJ dilakukan setelah benchmark imbal hasil JGB 10-tahun naik 1 basis poin di awal Asia mencapai level tertinggi sejak September tahun lalu di 0,775%.
- Imbal Hasil Obligasi AS
Perbedaan yang mendasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserves AS dan Bank Sentral Jepang adalah faktor utama yang mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bergerak luar biasa.
Di AS, imbal hasil obligasi 10 tahun naik mencapai 4.7% untuk pertama kalinya sejak Oktober 2007. Imbal Hasil Surat Utang 10 Tahun telah naik setidaknya 430 basis poin sejak level terendah pada Maret 2020.
Merespon serangkaian peristiwa ekonomi yang luar biasa, harga emas anjlok karena kehilangan daya pikat sebagai safehaven ditengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global. Dipasar spotm harga emas merosot $20.84 atau 1.13% pada level $1,827.68 per ons – menandai penutupan terendah sejak 9 Maret, setelah capai tertinggi $1,848 dan terendah $1,827.
Emas berjangka kontrak Desember berakhir turun sebanyak $18.90 atau 1.01% pada level $1,847.20 per ons, setelah capai tertinggi $1,864 dan terendah $1,842 di Divisi Comex.
Dolar
Indeks Dolar AS naik tajam selama sesi perdagangan awal pekan ini, mencapai level tertinggi baru sejak sejak 23 November pada 107.02. Hingga akhir perdagangan Senin (2/10), Dolar ditutup naik sebanyak 84 poin atau 0.79% pada level 107.03, setelah capai terendah 106.04.
Menguatnnya Dolar AS memberikan tekanan pasar pasar matauang berisiko. Pasangan EUR/USD berakhir melemah pada level terendah Desember – berada dibawah 1.0500. Pasar bahkan mengabaikan laporan Manufaktur PMI Eropa yang dirilis membaik. Hal yang sama juga terjadi terhadap Pound, meski Manufaktur PMI Inggris membaik pada level 44.3 meski masih berada dibawah level 50.
AUD/USD anjlok jelang pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) hari ini, yang akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya dan diperkirakan tidak akan ada perubahan. Ini akan menjadi pertemuan pertama dengan Michele Bullock sebagai gubernur.
- AUDUSD : 0.6363 , -68 / -1.06%
- EURUSD : 1.0477 , -95 / -0.90%
- GBPUSD : 1.2086 , -115 / -0.94%
- NZDUSD : 0.5946 , -49 / -0.81%
- USDJPY : 149.85 , +50 / +0.34%
- USDCAD : 1.3673 , +101 / +0.74%
- USDCHF : 0.9181 , +31 / +0.34%
- USDCNH : 7.3181 , +279 / +0.38%
Minyak
Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 2% selama sesi perdagangan awal pekan ini, ditengah kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi, yang ditandai dengan melemahnya data manufaktur Tiongkok dan Eropa yang berpotensi menimbulkan risiko terhadap permintaan minyak.
Dalam laporan terbaru selama akhir pekan, PMI Manufaktur Caixin Tiongkok terbaru melambat ke 50.6 dari 51.0. sedangkan sektor jasa turun ke level 50.2 dari 51.8.
Disisi lain, Peningkatan produksi minyak dari negara-negara OPEC dan potensi peningkatan pasokan dari Turki dan Arab Saudi menambah tekanan pada harga minyak.
- OIL (SPOT) : $87.72 , -$2.07 / -2.31%
- WTI : $88.82 , -$1.97 / -2.17%
- BRENT : $90.71 , -$1.49 / -1.62%
Sentimen
Selama sesi perdagangan Selasa (3/10), fokus utama pasar global akan tertuju pada pergerakkan Dolar AS sebagai tolak ukur pertukaran Dunia. Selama sesi Asia, Pertemuan Bank Sentral Australia akan menjadi pusat perhatian pasar dan akan dirilis rilis pada pukul 10.30 WIB. Selama sesi perdagangan Amerika, pasar akan terfokus pada laporan JLOTS pada pukul 21.00 WIB.
Pasangan ini masih berada di bawah tekanan setelah mempertahankan tren bearish. Level support potensial terletak di sekitar 1,0460. Kuatnya Dolar AS juga membebani GBP/USD, yang menembus di bawah 1,2100, mencapai posisi terendah tiga bulan.EUR/USD menembus di bawah 1,0500, mencapai posisi terendah baru sepanjang tahun ini. Pasangan ini masih berada di bawah tekanan setelah mempertahankan tren bearish. Level support potensial terletak di sekitar 1,0460. Kuatnya Dolar AS juga membebani GBP/USD, yang menembus di bawah 1,2100, mencapai posisi terendah tiga bulan.