Dolar Dan Safehaven Lain Terkoreksi, Susul Ketengan di Timur Tengah Mereda
Kekhawatiran atas konflik geopolitik Israel-Hammas sedikit mereda setelah dilakukan penundaan serangan darat Israel. Meski sejauh ini, konflik masih meradang dan negosiasi masih terus berjalan. Baru-baru ini dilaporkan bahwa negosiasi pembebasan 50 sandera gagal karena Hamas menuntut pengiriman bahan bakar ke Gaza.
Melihat perkembangan yang ada selama Senin (23/11), sederetan aset-aset safehaven diperdagangkan lebih rendah. Harga emas diperdagangkan turun meski permintaan masih stabil – terlihat dari harga emas yang mencoba bertahan diatas $1,960. Sedangkan Indeks Dolar AS melemah cukup tajam karena pasar juga mengantisipasi serangkaian data kunci inflasi dan GDP AS dalam pekan ini.
Sedangkan Yen Jepang terus stabil diambang batas 150 terhadap Dolar karena kekhawatiran akan intervensi yang mungkin dilakukan BoJ untuk menstabilkan Yen ditengah konflik geopolitik dan kesenjangan kebijakan moneter.
Dipasar spot, Harga emas berakhir melemah sebanyak $8.21 atau 0.41% pada level $1,972.52 per ons, setelah dibuka gap pada terendah $1,964 dan mencoba naik ke tertinggi $1,982 selama sesi perdagangan Amerika semalam.
Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $10.70 atau 0.52% pada level $1,984.00 per ons, setelah capai tertinggi $1,994 dan terendah $1,971 di Divisi Comex.
Matauang
Indeks Dolar AS berakhir melemah sebanyak 55 poin atau 0.52% pada level 105.61, setelah capai tertinggi 106.34 dan terendah 105.
Melemahnya Dolar selama awal pekan ini terlihat sebagai sikap hati-hati investor, dimana Dolar berada dalam fase distribusi menjelang kenaikan atau penurunan substansial ditengah konflik geopolitik yang berkepanjangan dan jelang data kunci inflasi dan GDP AS pada pekan ini.
USD/JPY diperdgangkan stabil – menetap pada level 149.70, turun sekitar 16 poin atau 0.11% ditengah minimnya data dan kekhawatiran tentang intervensi yang mungkin dilakukan BoJ untuk menstabilkan Yen.
Sementara itu, sederetan matauang berisiko rival utama Dolar diperdagangkan menguat – memanfaatkan momentum pelemahan Dolar karena konflik yang sedikit mereda di Timur Tengah.
- AUDUSD : 0.6334 , +22 / +0.35%
- EURUSD : 1.0667 , +75 / +0.71%
- GBPUSD : 1.2246 , +84 / +0.69%
- NZDUSD : 0.5845 , +20 / +0.34%
- USDCAD : 1.3689 , -22 / -0.16%
- USDCHF : 0.8909 , -12 / -0.13%
- USDCNH : 7.3053 , -164 / -0.22%
Minyak
Harga minyak mentah kembali turun setelah guncangan konflik di Jalur Gaza sedikit mereda karena upaya diplomasi yang dilakukan dalam perang Israel-Hamas menunjukkan berkurangnya kemungkinan gejolak geopolitik.
Namun penurunan terebut nampaknya tidak akan bertahan laman, karena Meskipun ketegangan mereda. Pasalnya, jumlah pasokan minyak global terus berada di bawah permintaan, terutama setelah penurunan mendadak dalam persediaan minyak mentah akibat peningkatan tak terduga dalam permintaan Minyak Mentah Tiongkok, meskipun perekonomian domestik Tiongkok terpuruk.
- OIL (SPOT) : $85.81 , -$2.22 / -2.52%
- WTI : $86.12 , -$1.96 / -2.23%
- BRENT : $89.83 , -$2.33 / -2.53%
Sentimen
Selama sesi perdagangan Selasa (24/11), perkembangan tentang konflik Israel-Hammas masih akan terus menjadi perhatian pasar dan dari sisi data ekonomi, fokus utama pasar global akan tertuju pada serangkaian data Manufaktur PMI Jepang, Eropa, Inggris dan Amerika.