Dolar dan Yen Naik Tajam, Investor Gugup Tunggu Data Inflasi AS
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan menguat selama sesi perdagangan Selasa (8/8), naik sebanyak 47 poin atau 0.46% menetap pada 102.54 – setelah capai tertinggi 102.81 dan terendah 102.06.
Dolar kembali menguat merespon penurunan peringkat bank-bank AS oleh Moody dan Fitch Rating yang menurunkan peringkat kredit untuk pemberi pinjaman menengah dan kecil AS dan memperingatkan tentang potensi pemotongan untuk institusi yang lebih besar.
Disisi lain, kekahwatiran tentang prospek ekonomi global semakin mendukung penguatan dipasar matauang safehaven seperti Dolar dan Yen Jepang setelah data neraca perdagangan China yang dirilis lebih lemah dari perkiraan sehingga membuat pasar secara luas semakin berhati-hati.
USD/JPY menyelesaikan perdagangan Selasa (8/8) dengan kenaikan sebanyak 90 poin atau 0.63% pada kisaran 143.371. USD/CHF naik 29 poin atau 0.37% pada 0.87563.
Sementara sekeranjang matauang berisiko bergerak melemah, dengan GBP/USD turun 36 poin atau 0.28% pada level 1.27469. EUR/USD melemah 46 poin atau 0.42% pada 1.09554. Sedangkan AUD/USD turun 31 poin atau 0.47% pada 0.65426.
Saham
Menyusul penurunan peringkat bank-bank dan pemberi pinjaman AS, pasar saham Amerika diperdagangkan melemah dan ditutup turun selama sesi perdagangan Selasa (8/8).
- Dow Jones : 35,314.49 , -158.64 / -0.45%
- S&P 500 : 4,499.38 , -19.06 / -0.42%
- Nasdaq : 13,884.32 , -110.08 / -0.79%
Emas
Harga emas berakhir melemah selama sesi perdagangan Selasa (8/8) merespon penguatan Dolar dan ditinggalkan karena prospek suram ekonomi global yang mendorong permintaan emas turun sebagai safehaven yang tidak memberikan imbalhasil pasti.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $12.38 atau 0.64% pada level $1,924.08 per ons, setelah capai tertinggi $1,938 dan terendah $1,922. Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $10.80 atau 0.55% pada level $1,959.20 per ons di Divisi Comex.
Sepanjang sesi perdagangan Rabu, Pasar emas akan terus terfokus pada pergerakkan Dolar dan berpotensi diperdagangkan dengan kisaran yang sempit karena sepinya data dan pelaku pasar akan berhati-hati pada data kunci inflasi AS pada Kamis mendatang.
Data inflasi AS akan memberikan signal bagaimana kebijakan Federal Reserves AS berikutnya selama sisa tahun 2023 pertemuan demi pertemuan. Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, peluang kenaikan suku bunga dalam 3 kali pertemuan the Fed berikutnya hanya dibawah 30%.
Minyak
Harga minyak mentah dunia pulih merespon pengautan Dolar, setelah sebelumnya selama sesi Asia harga minyak anjlok merespon laporan Neraca Perdagangan China yang lemah. Dimana Ekspor turun 14,5% YoY di bulan Juli, lebih tinggi dari ekspektasi 12,5%, sementara Impor turun 6,9%, juga di atas ekspektasi penurunan 2,5% yang diharapkan.
Dipembukakaan pasar hari ini (9/8), harga minyak berpotensi kembali terbebani menyesul laporan persediaan minyak mentah AS oleh API yang dilaporkan meningkat sebanyak 4 juta barel dalam seminggu terakhir, berbanding terbalik dari perkiraan dan data sebelumnya yang mencatatkan penurunan sebesar 233.000 barel (F) dan 15.4 Juta barel (P).
- OIL (SPOT) : $82.37 , +$0.20 / +0.24%
- WTI : $82.88 , +$0.94 / +1.15%
- BRENT : $86.17 , +$0.83 / +0.97%
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (9/8), fokus utama pasar global masih akan tertuju pada pergerakkan Dolar AS karena minimnya data dan pasar akan terfokus pada penantian data inflasi AS yang akan dirilis besok, Kamis 10 Agustus.