Dolar Kembali Menguat, Susul Signal Perlambatan Ekonomi Global
Indeks Dolar AS kembali diperdagangkan menguat terhadap seluruh pasangan matauang selama sesi perdagangan Selasa (1/8), ditengah kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi global dan Pelemahan Yen yang terus terjadi karena sikap Dovish Bank Sentral Jepang.
Indeks Dolar AS menyelesaikan perdagangan awal Agustus dengan keuntungan sekitar 34 poin atau 0.33% pada level 102.22, setelah capai tertinggi 102.44. Sementara USD/JPY mencatatkan keuntungan selama tiga hari perdagangan berturut-turut setelah pertemuan BoJ jumat lalu yang menetap kebijakan tidak berubah.
USD/JPY berakhir naik sebanyak 106 poin atau 0.74% pada level 143.325, setelah capai tertinggi 143.541 dan terendah 142.202.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 12 poin atau 0.11% pada level 1.09836, setelah diperdagangkan capai terendah 1.09520. Sedangkan GBP/USD berakhir melemah sebanyak 59 poin atau 0.46% pada level 1.27753, setelah capai tertinggi 1.28408 dan terendah 1.27408 merepon laporan manufaktur PMI Inggris yang mengecewakan.
- EU HCOB Eurozone Manufacturing PMI (Jul), 42.7 (A) vs. 42.7 (F) vs. 43.4 (P)
- UK S&P Global/CIPS UK Manufacturing PMI (Jul), 45.3 (A) vs. 45.0 (F) vs. 46.5 (P)
- EU Unemployment Rate (Jun), 6.4% (A) vs. 6.5% (F) vs. 6.5% (P)
- US S&P Global US Manufacturing PMI (Jul), 49.0 (A) vs. 49.0 (F) vs. 46.3 (P)
- US Construction Spending (MoM) (Jun), 0.5% (A) vs. 0.0% (F) vs. 0.9% (P)
- US ISM Manufacturing PMI (Jul), 46.4 (A) vs. 46.5 (F) vs. 46.0 (P)
- US JOLTs Job Openings (Jun), 9.582M (A) vs. 9.620M (F) vs. 9.824M (P)
Pasangan AUD/USD anjlok lebih dari 100 poin selama sesi perdagangan Selasa (1/8), menyusul keputusan Bank Sentral Australia (Reserves Bank of Australia/RBA) yang menetapkan suku bunga tetap pada level 4.10%, berbanding terbalik dengan harapan kenaikan sebesar 25bps menjadi 4.35%. AUD/USD berakhir melemah sebanyak 104 poin atau 1.55% pada level 0.66125.
Emas
Harga emas anjlok – kembali diperdagangkan pada level terendah minggu lalu setelah indeks Dolar AS terus diperdagangkan menguat dan bertahan diatas level 102, sementara Yen Jepang melemah tajam untuk hari ke-tiga berturut-turut sejak pertemuan BoJ minggu lalu.
Disisi lain, sejumlah laporan yang memperlihatkan perlambatan pada aktifitas manufaktur global mempertajam pelemahan Emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil tetap. China sebagai negara konsumen komoditas mentah terbesar di Dunia memperlihatkan bahwa PMI Manufaktur China melambat ke level 49.2 selama periode Juli, jauh dibawah perkiraan dan data sebelumnya pada 50.3 (F) dan 50.5 (P).
Harga emas (spot) menyelesaikan perdagangan Selasa (1/8) dengan kerugian sebanyak $20.67 atau 1.05% pada level $1,944.17 per ons, setelah capai tertinggi $1,965 dan terendah $1,941. Emas berjangka kontrak Desember terkoreksi sebanyak $27.70 atau 1.38% pada level $1,981.50 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia anjlok selama sesi perdagangan Asia – mencapai level terendah $80.37 setelah PMI Manufaktr China dirilis mengecewakan dan membebani sentimen pasar. Namun, harga minyak berhasil pulih dan diperdagangkan kembali stabil diatas $81.50, mencatatkan level tertinggi baru sejak April karena investor kembali menilai stimulus ekonomi China dan harapan pemotongan produksi minyak Arab Saudi.
Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan menguat sebanyak $0.40 atau 0.49% pada level $81.85 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS berakhir menguat sebanyak 35 sen atau 0.43% pada level $82.15 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent London berakhir melemah sekitar $52 sen atau 0.61% pada level $84.91 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Rabu (2/8), fokus utama pasar global akan tertuju pada laporan ADP Employment Change AS pada pukul 19:15 WIB. Data tenaga kerja AS akan terus mewarnai pasar hingga akhir pekan dengan laporan Klaim Pengangguran AS akan drilis pada Kamis (3/8), data NFP dan Pengangguran AS akan dirilis pada Jumat (4/8).