Dolar Melemah di Akhir Semester, Namun Catakan Kenaikan 8.6% Selama Paruh Tahun Pertama
Mengakhiri perdagangan semester pertama tahun 2022, Dolar mencatatkan keuntungan tajam lebih dari 8.6% (selama semester ke-1). Reli dolar tetap terjaga mengingat meningkatnya kekhawatiran tentang resesi global.
Pada Kamis (30/6), Dolar ditutup melemah sekitar 41 poin atau 0.39% berakhir pada level 104.69, setelah sempat uji tertinggi 105.54. Pelemahan dipicu oleh rangkaian data ekonomi AS mulai dari laporan Klaim Pengangguran hingga PCE Price Index yang dirilis mengecewakan.
Dalam data yang dirilis menunjukkan bahwa klaim pengangguran AS naik sekitar 231K dalam sepekan terakhir, lebih tinggi dari perkiraan pada 228K. Sedangkan data Indeks Harga PCE tercatat naik hanya 4.7%, lebih rendah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 4.8% (F) dan 4.9% (P).
Matauang
Euro pulih dari sesi terendah Kamis (30/6) yang merupakan level terendah dalam dua minggu terhadap dolar, ditutup menguat sekitar 41 poin atau 0.39% berakhir pada level 1.0481.
Diawal perdagangan Kamis, EUR/USD terperosok hingga 1.038, karena meningkatnya kegelisahan resesi di zona euro dan krisis energi yang dipicu oleh perang di Ukraina.
GBP/USD ditutup menguat sebanyak 55 poin atau 0.45% berakhir pada level 1.2175, setelah sempat uji terendah 1.2091. USD/JPY ditutup menguat ke level 135.73, turun sekitar 86 poin atau 0.63%.
Yen Jepang terkoreksi pada perdagangan Kamis (30/6) setelah sebelumnya mencatatkan level tertinggi baru pada 137 tertinggi dalam 24 tahun. Kesenjangan antara Federal Reserve yang hawkish dan Bank of Japan yang dovish terus membebani mata uang Jepang.
Sejauh ini, Yen turun sekitar 15% terhadap dolar AS selama enam bulan pertama tahun 2022, menandai kinerja semester terburuk sejak 2013.
Emas
Harga emas diperdagangkan melemah tajam, mendekati ambang batas $1800 per ons karena kehilangan daya tarik safehaven dan gagal memanfaatkan pelemahan Dolar.
Secara Fundamental, Harga emas berpotensi akan tergelincir di bawah $ 1.800,00 karena peluang kenaikan suku bunga 75 bps oleh Fed terus meningkat pada pertemuan Juli. Hal ini karena Fokus Fed adalah membawa stabilitas harga ke perekonomian.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemah sebanyak $13.48 atau 0.75% berakhir pada level $1,803.83 per ons, setelah sempat terombang-ambing pada kisaran $1,825 – 1,802.
Sementara emas berjangka kontrak Agustus ditutup melemah sebanyak $10.20 atau 0.56% berakhir pada level $1,807.30 per ons di Divisi Comex.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Jumat (1/7), pasar global akan terfokus pada rangkaian data Manufactur PMI China (8:45 WIB), Eropa (15:00 WIB), Inggris (15:30 WIB) dan Amerika (21:00 WIB). Data lainnya, pasar juga akan menunggu laporan Inflasi Eropa yang akan dirilis sore nanti pukul 16:00 WIB.