
Dolar Melemah, Fed Akan Perlambatan Laju Kenaikan Suku Bunga
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan sangat volatile jelang pembacaan risalah FOMC November dan melemah tajam sesaat setelah risalah pertemuan dibacakan – menetap diambang batas 106 karena mayoritas member Fed sepakat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga bank sentral meski resiko inflasi masih akan condong bergerak keatas.
Merespon laporan tersebut, Dolar mengakhiri perdagangan Rabu (23/11) dengan kerugian tajam sekitar 102 poin atau 0.96% berakhir pada level 106.15, setelah uji tertinggi 107.23 dan terendah 106.02. Pelemahan Dolar mendominasi pergerakkan pasar keuangan global dan mendorong kenaikan hampir seluruh papan utama matauang dunia.
EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 85 poin atau 0.89% berakhir pada level 1.0394, setelah uji tertinggi 1.0404 dan terendah 1.0295. Penguatan Euro juga cukup ditopang oleh serangkaian laporan Manufaktur PMI Jerman dan Eropa secara keseluruhan. Meski masing-masing masih berada dibawah level psikologis 50, namun terlihat lebih baik dari perkiraan dan data periode sebelumnya.
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan sangat volatile jelang pembacaan risalah FOMC November dan melemah tajam sesaat setelah risalah pertemuan dibacakan – menetap diambang batas 106 karena mayoritas member Fed sepakat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga bank sentral meski resiko inflasi masih akan condong bergerak keatas.
Merespon laporan tersebut, Dolar mengakhiri perdagangan Rabu (23/11) dengan kerugian tajam sekitar 102 poin atau 0.96% berakhir pada level 106.15, setelah uji tertinggi 107.23 dan terendah 106.02. Pelemahan Dolar mendominasi pergerakkan pasar keuangan global dan mendorong kenaikan hampir seluruh papan utama matauang dunia.
EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 85 poin atau 0.89% berakhir pada level 1.0394, setelah uji tertinggi 1.0404 dan terendah 1.0295. Penguatan Euro juga cukup ditopang oleh serangkaian laporan Manufaktur PMI Jerman dan Eropa secara keseluruhan. Meski masing-masing masih berada dibawah level psikologis 50, namun terlihat lebih baik dari perkiraan dan data periode sebelumnya.
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan sangat volatile jelang pembacaan risalah FOMC November dan melemah tajam sesaat setelah risalah pertemuan dibacakan – menetap diambang batas 106 karena mayoritas member Fed sepakat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga bank sentral meski resiko inflasi masih akan condong bergerak keatas.
Merespon laporan tersebut, Dolar mengakhiri perdagangan Rabu (23/11) dengan kerugian tajam sekitar 102 poin atau 0.96% berakhir pada level 106.15, setelah uji tertinggi 107.23 dan terendah 106.02. Pelemahan Dolar mendominasi pergerakkan pasar keuangan global dan mendorong kenaikan hampir seluruh papan utama matauang dunia.
EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 85 poin atau 0.89% berakhir pada level 1.0394, setelah uji tertinggi 1.0404 dan terendah 1.0295. Penguatan Euro juga cukup ditopang oleh serangkaian laporan Manufaktur PMI Jerman dan Eropa secara keseluruhan. Meski masing-masing masih berada dibawah level psikologis 50, namun terlihat lebih baik dari perkiraan dan data periode sebelumnya.