Dolar Melempem, Fed Tak Beri Kejutan Besar
Indeks Dolar Amerika kembali diperdagangkan melemah selama sesi perdagangan Rabu (14/12), enggan bergerak lebih tinggi karena Fed menetapkan suku bunga acuan naik sesuai dengan perkiraan pasar dan merespon Komentar Powell nampak berhati-hati dalam memberikan signal kenaikan suku bunga selanjutnya.
Dalam pertemuan FOMC dini hari tadi, Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga menjadi 50bps ke level 4.25% – 4.50% sesuai dengan perkiraan pasar secara luas. Disisi lain, Kepala Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa tingkat suku bunga akhir lebih penting daripada seberapa cepat mereka pergi, menambahkan bahwa FOMC perlu mempertahankan suku bunga pada puncaknya sampai pembuat kebijakan “benar-benar yakin” inflasi turun secara berkelanjutan.
Hingga sesi perdagangan Rabu (14/12) Dolar diperdagangkan melemah sebanyak 38 poin atau 0.37% berakhir pada level 103.63, setelah capai tertinggi 104.19 dan terendah 103.44.
Matauang
Sekeranjang matauang utama menguat memanfaatkan pelemahan Dolar jelang momentum penting selama perdagangan Kamis (15/12) dimana sederetan Bank Sentral akan menyampaikan keputusannya pada suku bunga acuan masing-masing Bank. Pasangan EUR/USD diperdagangkan menguat sebanyak 51 poin atau 0.48% berakhir pada level 1.0683, setelah uji tertinggi 1.0694 dan terendah 1.0618 – Euro akan terfokus pada pertemuan ECB malam nanti pukul 20:15 WIB.
GBP/USD mengakhiri perdagangan Rabu (14/12) dengan keuntungan sekitar 63 poin atau 0.51% berakhir pada level 1.2427, setelah uji tertinggi 1.2446 dan terendah 1.2341. Pound akan terfokus pada pertemuan Bank Sentral Inggris hari ini pukul 19:00 WIB. Sementara AUD/USD ditutup menguat tipis hanya sekitar 9 poin atau 0.13% berakhir pada level 0.6863, setelah capai tertinggi 0.6880 dan terendah 0.6809. Aussie akan terfokus pada laporan tenaga kerja Australia pagi ini pada pukul 07:30 WIB.
Emas
Harga emas bergerak cenderung datar didalam pola yang terbentuk selama sesi Asia Rabu (14/12), Harga emas bahkan hanya bergerak naik tipis setelah keputusan Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan dini hari tadi. Pasar nampak tidak memberikan banyak pergerakkan karena investor tidak melihat kejutan dalam pertemuan FOMC.
Komentar Kepala Fed Jerome Powell yang mengisyaratkan rencana Fed untuk terus menaikkan suku bunga tahun depan dan mempertahankan suku bunga tinggi sampai inflasi benar-benar turun, sedikitnya memberikan tekanan pada harga emas. Dipasar spot, harga emas ditutup melemah tipis sekitar $3.59 atau 0.20% berakhir pada level $1,806.91 per ons, setelah uji tertinggi $1,814 dan terendah $1,794. Emas berjangka kontrak Februari diperdagangkan melemah sekitar $6.50 atau 0.36% berada pada level $1,819.00 per on di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia menguat selama sesi perdagangan Rabu (13/12) setelah International Energy Agency (IEA) menaikan perkiraan demand selama 2022 dan 2023 – mengabaikan laporan persediaan minyak mentah AS yang mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam sepekan terakhir.
IEA memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh sebesar 1,7 juta barel per hari pada tahun 2023, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6 juta. Sementara tahun ini, permintaan minyak akan tumbuh sebesar 2,3 juta barel per hari, meningkat 140.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.
Dipasar spot, harga minyak diperdagangkan menguat sebanyak $2.17 atau 2.8% berakhir pada level $77.42 per barel, setelah uji tertinggi $77.76 dan terendah $74.92. Minyak mentah berjangka WTI AS diperdagangkan menguat sekitar $2.02 atau 2.61% berada pada level $77.41 per barel, sedangkan Brent Crude London menguat sebanyak $2.26 atau 2.73% berakhir pada level $82.70 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Kamis (14/12) Pasar akan terfokus pada pertemuan Bank Nasional Swiss (SNB), Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB) secara berurutan sejak hingga Kamis malam. Disesi Asia, pasar akan terfokus pada laporan Tenaga Kerja Australia pada pukul 7:30 WIB dan laporan Penjualan Ritel China pada pukul 09:00 WIB.