Dolar Menguat, Pasar Risk-off Kembali Tertekan
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan menguat, kembali mencatatkan level tertinggi baru sejak 6 Januari lalu setelah serangkaian data ekonomi AS menunjukkan tingkat inflasi yang masih tinggi dan memperkuat harapan pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed hingga kenaikan suku bunga 50bps pada pertemuan 23 Maret mendatang.
👍 US Chicago Fed National Activity (Jan), 0.23 (A) vs. -0.49 (P)
👍 US Core PCE Prices (Q4), 4.30% (A) vs. 3.90% (F) vs. 3.90% (P)
👎 US GDP (QoQ) (Q4), 2.7% (A) vs. 2.9% (F) vs. 2.9% (P)
👍 US Initial Jobless Claims, 192K (A) vs. 200K (F) vs. 194K (P)
Disisi lain, Penguatan Dolar terlihat terbatas karena imbal hasil Treasury AS bergerak sedikit lebih rendah, dengan imbal hasil 10 tahun turun dari level tertinggi tiga bulan. Dolar menyelesaikan perdagangan Kamis (23/2) dengan keuntungan sekitar 8 poin atau 0.08% berakhir pada level $104.61, setelah uji tertinggi 104.78 dan terendah 104.31.
Pasar matauang berisiko berakhir campuran setelah bergejolak sepanjang sesi perdagangan Kamis pada kisaran yang cukup lebar. AUD/USD berombak pada kisaran 0.6841 – 0.6781, sebelum akhirnya berakhir naik tipis hanya sekitar 3 poin atau 0.05% berakhir pada level 0.6806. Aussie menjadi pemain terbaik terhadap Dolar karena dukungan meningkatnya harga minyak mentah dunia ditengah harapan pulihnya permintaan dan pemotongan produksi minyak Rusia.
Euro berakhir melemah setelah Inflasi Eropa dilaporkan turun pada tingkat bulanan namun masih terus meningkat pada percepatan tahunan. EUR/USD berakhir melemah sekitar 9 poin atau 0.08% berakhir pada level 1.0595, setelah uji tertinggi 1.0627 dan terendah 1.0576. GBP/USD telah menjadi pemain terburuk disesi perdagangan Kamis (23/2), berakhir melemah sekitar 30 poin atau 0.25% berakhir pada level 1.2012, setelah uji terendah 1.1991 dan tertinggi 1.2074.
Emas
Harga emas melemah – mencatatkan level terendah baru dalam tujuh minggu pada kisaran $1.817. Harga emas melemah ditengah spekulasi bahwa para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) dapat mencapai tingkat terminal sedini mungkin karena pasar tenaga kerja yang optimis di Amerika Serikat mendukung Indeks Harga Konsumen (IHK) bergeser lebih cepat.
Dipasar spot, harga emas berakhir melemah sebanyak $3.0 atau 0.16% berakhir pada level $1,822.02 per ons, setelah diperdagangkan mencapai level terendah $1,817 dan tertinggi $1,833. Sementara emas berjangka kontrak April berakhir melemah sebanyak $7.40 atau 0.41% berakhir pada level $1,826.80 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak mentah dunia berbalik menguat, setelah melemah disesi perdagangan Rabu (22/2) karena pasar kembali optimis tentang Pembukaan kembali China membantu peningkatan permintaan minyak. Menurut Morgan Stanley, permintaan minyak global akan tumbuh sekitar 36%, berdasarkan pencabutan pembatasan Covid-19 di China. Selain itu, rencana Rusia untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 500 ribu barel per hari membantu harga minyak terus menguat.
Dipasar spot, harga minyak ditutup menguat sebanyak $1.73 atau 2.29% berakhir pada level $75.61 per barel. Minyak mentah berjangka WTI AS menguat sekitar $1.44 atau 1.91% berakhir pada level $75.39 per barel, Sementara Brent London naik sekitar $1.50 atau 1.83% berakhir pada level $81.95 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan akhir pekan (24/2), fokus utama pasar global akan tertuju pada serangkaian data ekonomi Amerika malam nanti (perhatikan Kalender Jumat), beberapa diantaranya: Personal Income, Personal Spending, PCE Price & New Home Sales. Semakin kuat data, akan mendorong spekulasi the fed untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneternya.