Dolar Merosot, Ditengah Kekhawatiran Krisis Perbankan AS
Indeks Dolar Amerika beringsut melemah dari level tertinggi 103.29 karena kekhawatiran tentang kesehatan perbankan AS meningkat menyusul Analis Fitch Ratings memperingatkan bahwa industri perbankan AS berpotensi mengalami gejolak baru dan risiko penurunan peringkat besar-besaran terhadap bank-bank AS yang bahkan dapat mencakup bank-bank besar seperti JPMorgan Chase.
Dolar yang sebelumnya diuntungkan oleh hasil laporan penjualan ritel AS, kini berbalik melemah karena kekhawatiran badai pada sektor perbankan AS. Hingga pukul 01.00 WIB, Dolar diperdagangkan melemah sekitar 5 poin atau 0.05% pada level 103.11, setelah capai tertinggi 103.29 dan terendah 102.81.
Kekhawatiran yang sama juga menghantui pasar saham dan obligasi AS. Indeks utama Dow Jones diperdagangkan melemah sekitar 303.94 poin atau 0.86% pada level 35,003.69 saat berita ini ditulis (01.00 WIB). Pada saat yang sama, indeks S&P500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebanyak 0.89% dan 0.76%.
Imbal hasil obligasi 2-tahun AS diperdagangkan melemah 0.72% pada kisaran 4.939%. Sedangkan imbal hasil obligasi 10tahun dan 30tahun AS naik masing-masing sekitar 0.05% dan 0.16%.
Matauang
Euro dan Pound diperdagangkan menguat memanfaatkan pelemahan Dolar meski serangkaian data ekonomi Eropa dan Inggris dirilis mengecewakan. EUR/USD diperdagangkan menguat sekitar 11 poin atau 0.10% pada level 1.09162 saat berita ini ditulis (01.00 WIB). GBP/USD menguat 37 poin atau 0.29% pada level 1.27195.
Di Inggris, data Pengangguran dilaporkan meningkat ke level 4.2% dan 4.0%. Sedangkan tingkat klaim pengangguran bulanan tercatat meningkat sebanyak 29K, lebih tinggi dari perkiraan dan data sebelumnya pada -7.3K (F) dan 16K (P).
Pasangan AUD/USD diperdagangkan melemah menyusul data ekonomi China yang megecewakan dan penurunan tajam harga minyak. Pada pukul 01.00 WIB, AUD/USD tercatat melemah sebanyak 17 poin atau 0.27% pada kisaran 0.64686.
Emas
Harga emas merosot keposisi terendah dalam enam pekan menyusul laporan penjualan ritel AS yang optimis, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan menetap pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk waktu yang lebih lama.
Meski demikian, kekhawatiran tentang krisis pada sektor perbankan AS yang semakin luas – membantu Emas pulih dari sesi terendah hariannya.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan turun sekitar $3.15 atau 0.17% pada kisaran $1.903.74 per ons pada saat berita ini dirilis pukul 01.00 WIB, setelah mencapai level terendah $1,896. Emas berjangka kontrak Desember diperdagangkan turun sebanyak $4.46 atau 0.23% pada kisaran $1,935.24 per ons di Divisi Comex.
Minyak
Harga minyak melemah pada perdagangan Selasa (15/8) di tengah lesunya ekonomi China ditambah dengan kekhawatiran bahwa pemotongan tak terduga dalam suku bunga tidak cukup substansial untuk meremajakan pemulihan pasca-pandemi yang tersendat di negara itu.
Dipasar spot, harga minyak anjlok ke level $79.97 per barel – menetap pada level $80.22 per barel saat penulisan (01.00 WIB). Minyak mentah berjangka Brent London turun $1.62 atau 1.88% pada level $84.59 per barel pada pukul 01.00 WIB. Sedangkan Minyak mentah berjangka WTI AS tergelincir $1.81 atau 2.19% pada level $80.71 per barel.
Sentimen
Selama sesi perdagangan Rabu (16/8), fokus utama pasar global akan tertuju pada pembacaan risalah pertemuan FOMC Juli pada Kamis dini hari pukul 01.00 WIB.
Pada sesi Eropa, pasar akan memperhatikan laporan inflasi Inggris pada pukul 13.00 WIB dan GDP Eropa pada pukul 16.00 WIB. Pada sesi Amerika, pasar akan memperhatikan laporan perumahan AS pada pukul 19.30 WIB.