Dolar Naik Moderat, Pasar Sepi Dari Data Ekonomi
Indeks Dolar Amerika menyelesaikan perdagangan awal pekan ini dengan keuntungan moderat, kembali bertahan diatas level 102 dan menekan pergerakkan rival utamanya.
Dolar menyelesaikan perdagangan Senin (30/1) dengan keuntunga sebesar 28 poin atau 0.27% berakhir pada level 102.23, setelah uji tertinggi 102.32 dan terendah 101.66.
Pasangan matauang AUD/USD mengakhiri perdagangan Senin (30/1) dengan kerugian sekitar sebesar 51 poin atau 0.72% berakhir pada level 0.7054 karena turut tekanan penurunan harga minyak mentah dunia. Pada Selasa pag ini, Pasar Aussie akan terfokus pada laporan Penjualan Ritel Australia yang akan dirilis pukul 07:30 WIB.
EUR/USD ditutup melemah sebanyak 37 poin atau 0.34% berakhir pada level 1.0850, setelah sempat uji tertinggi 1.0913 setelah survei Consumer Confidence Eropa sedikit membaik ke level -20.9 dari sebelumnya -22.1.
Selama sesi perdagangan hari ini (31/1), Euro akan terfokus pada laporan GDP Eropa yang akan dirilis pada pukul 16:00 WIB sore nanti. Data akan memberikan signal lebih lanjut pada kebijakan moneter ECB jelang pertemuan Bank Sentral Kamis mendatang.
GBP/USD menyelesaikan perdagangan Senin, dengan kerugian sekitar 46 poin atau 0.38% berakhir pada level 1.2349, setelah uji tertinggi 1.2418 dan terendah 1.2345. Sementara UD/JPY melemah ke level 130.43 terhadap Dolar – naik sebanyak 61 poin atau 0.47%, setelah uji tertinggi 130.26 dan terendah 129.49.
Emas
Harga Emas ditutup melemah setelah diperdagangkan dengan kisaran sempit sejak akhir pekan lalu. Penguatan Dolar dan imbal hasil obligasi jelang pertemuan FOMC Kamis dini hari nanti memberikan tekanan pada hara komodtias termasuk emas dan mmendorong pelaku pasar semakin berhati-hati.
Dipasar spot, harga emas ditutup melemahsebanyak $4.57 atau 0.24% berakhir pada level $1,922.92 per ons, setelah uji tertinggi $1,934 dan terendah $1,920. Emas berjangka kontrak Februari ditutup melemah sebanyak $4.70 atau 0.24% berakhir pada level $1,922.90 per ons di Divisi Comex.
Pasar emas yang sangat sensitif pada kebijakan moneter the Fed, akan terus memperhatikan setiap peluang kenaikan suku bunga yang terjadi. Dalam probaility per 31 Januari, peluang kenaikan 25bps masih mendominasi pada level 98.1%.
Minyak
Harga minyak melemah ditengah penguatan Dolar karena poros pasar global tertuju pada pertemuan Bank Sentral dalam pekan ini. Penurunan pada harga minyak bahkan terjadi meskipun risiko ketegangan geopolitik terus meningkat di Timur Tengah setelah serangan pesawat tanpa awak di fasilitas pabrik pembuatan amunisi di kota isfahan, Iran yang di duga adalah dari Israel.
Dipasar spot, harga minyak ditutup melemah sebanyak $1.60 atau 2.06% berakhir pada level $77.78 per barel, setelah uji tertinggi $80.47 dan terendah $77.65.
Minyak mentah berjangka WTI AS turun sekitar $1.48 atau 1.90% berakhir pada level $77.90 per barel. Sedangkan Brent London turun sebanyak $1.7 atau 2.02% berakhir pada level $84.50 per barel.
Sentimen
Memasuki sesi perdagangan Selasa (31/1), Pasar global akan terfokus pada pergerakkan Dolar. Disesi Asia, rangkaian data pasar akan terfokus pada laporan Penjualan Ritel Australia dan data Manufacturing PMI China.
Sedangkan memasuki sesi perdagangan Eropa, fokus utama pasar akan tertuju pada laporan GDP Eropa pada pukul 16:00 WIB. Disesi Amerika, data Consumer Confidence AS akan dirilis pada pukul 22:00 WIB.