Dolar Naik Tajam Jelang Pertemuan FOMC Malam Ini
Harga emas berakhir melemah dibawah $1,990 per ons menyerah diantara penguatan tajam indeks Dolar AS jelang pertemuan FOMC malam ini dan pelemahan Yen Jepang pada level terlemahnya sejak 21 Oktober tahun lalu setelah Bank Setral Jepang menetapkan kebijakan moneter tidak berubah.
Harga emas gagal mempertahankan keuntungan hariannya setelah beberapa kali mencoba bergerak lebih tinggi dan mondar-mandir diatas level $2,000 per ons karena teru berlangsungnya ketegangan di Timur Tengah dan laporan adanya peningkatan pada pembelian emas fisik oleh Bank Sentral Dunia.
Pembelian Emas oleh bank sentral memberikan dukungan tak terduga dalam penawaran beli Emas berjangka baru-baru ini, menurut laporan Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC).
Menurut WGC, Bank sentral menyimpan sekitar 337 ton lebih banyak Emas fisik dalam tiga bulan terkahir selama kuartal ke-3. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan 175 ton pada kuartal sebelumnya.
Dipasar spot, harga emas diperdagangkan melemah sekitar $12.22 atau 0.61% pada level $1,983.58 per ons, setelah capai tertinggi $2,007 dan terendah $1,978. Sejauh ini, harga emas telah naik lebih dari 7% selama periode Oktober.
Sementara Emas berjangka kontrak Desember berakhir melemah sebanyak $12.80 atau 0.64% pada level $1,992.80 per ons, setelah capai tertinggi $2,017 dan terendah $1,987 per ons di Divisi Comex.
Selama perdagangan Rabu (1/11), fokus utama pasar global akan bergeser pada pertemuan Feredal Reserves AS yang akan mengumumkan kebijakan moneternya malam ini pada pukul 01.00 WIB dini hari nanti. Dalam pertemuan kali ini, the Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap pada level 5.25 – 5.50%, dengan probability sekitara 97.2%.
Dolar
Indeks Dolar AS menguat tajam selama sesi perdagangan Selasa (31/10) didukung oleh pelemahan tajam Yen Jepang pada level terlemahnya sejak satu tahun terakhir menyusul keputusan Bank Sentral Jepang untuk mempertahankan suku bunga dan kebijakan moneternya tidak berubah. Sentimen positif juga diperkuat oleh laporan Consumer Confidence AS yang dirilis pada level 102.6 lebih baik dari perkiraan pada 100.0.
Dolar berakhir menguat dengan keuntungan sebesar 59 poin atau 0.56% pada level 106.73, setelah capai tertinggi 106.86 dan terendah 105.89.
USD/JPY diperdagangkan naik tajam – mendekati level tertinggi sejak 21 oktober tahun lalu, setelah investor merespon hasil pertemuan BoJ dan mengabaikan pandangan oleh sebagian investor atas kekhawatiran intervensi setelah USD/JPY diperdagangkan melebihi 150.
Kekhawatiran tentang intervensi seketika hilang setelah Presiden Bank of Japan Katsuo Ueda mengatakan kenaikan inflasi paling utama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, bukan faktor sekunder yang “didorong oleh permintaan”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar karena inflasi belum cukup kuat sehingga belum memerlukan pengetatan lebih lanjut.
Hingga akhir perdagangan Selasa (31/10), Yen melemah pada level 151.675 terhadap Dolar AS – naik sebanyak 262 atau 1.76%, setelah capai tertinggi 151.702.
EUR/USD berakhir melemah bersama dengan sekelompok matauang berisiko lainnya menyusul kenaikan luar biasa pada Dolar AS. EUR/USD memimpin pelemahan karena sentimen pasar Euro diperburuk oleh laporan Inflasi dan GDP Eropa yang dirilis mengecewakan selama periode Oktober.
- EU GDP (YoY) (Q3), 0.1% (A) vs. 0.2% (F) vs. 0.5% (P)
- EU GDP (QoQ) (Q3), -0.1% (A) vs. 0.0% (F) vs. 0.1% (P)
- EU Core CPI (MoM), 0.2% (A) vs. 0.2% (P)
- EU Core CPI (YoY), 4.2% (A) vs. 4.2% (F) vs. 4.5% (P)
- EU CPI (YoY) (Oct), 2.9% (A) vs. 3.2% (F) vs. 4.3% (P)
- EU CPI (MoM), 0.1% (A) vs. 0.3% (P)
Berikut adalah penutupan pasar matauang 31 Oktober 2023:
- AUDUSD : 0.6335 , -34 / -0.54%
- EURUSD : 1.0573 , -42 / -0.40%
- GBPUSD : 1.2147 , -19 / -0.16%
- NZDUSD : 0.5824 , -18 / -0.30%
- USDJPY : 151.68 , +262 / +1.76%
- USDCAD : 1.3874 , +51 / +0.37%
- USDCHF : 0.9103 , +86 / +0.95%
- USDCNH : 7.3380 , +174 / +0.24%
Minyak
Harga minyak mentah dunia melemah tajam selama perdagangan hari Senin (30/10) mengabaikan sentimen geopolitik Timur Tengah yang berkepanjangan dan menyoroti semakin dekatnya pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS pada Kamis dini hari mendatang.
Sentimen negatif juga datang dari kekhawatiran tentang lemahnya permintaan menyusul perlambatan ekonomi China melihat laporan PMI Manufaktur Tiongkok yang dirilis turun dibawah level psikologis 50 dan lemahnya pertumbuhan ekonomi Eropa.
- OIL (SPOT) : $81.05 , -$1.18 / -1.43%
- WTI : $81.35 , -$0.96 / -1.17%
- BRENT : $85.02 , -$1.33 / -1.54%
Sentimen
Selama perdagangan Rabu (31/10), fokus utama pasar global akan tertuju pada pertemuan Federaal Reerves AS pada pukul 01.00 WIB Kamis Dini hari nanti. Dalam Pertemuan tersebut, Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan sikap kebijakan moneternya tidak berubah.
Sebelum pernyataan FOMC, data ekonomi AS yang sangat penting akan dirilis, termasuk laporan ketenagakerjaan ADP, JOLTS, dan PMI Manufaktur oleh ISM.
Hingga akhir pekan nanti, pasar akan fokus pada data ketenagakerjaan AS, termasuk laporan Ketenagakerjaan Swasta ADP pada hari Rabu (1/11), Klaim Pengangguran pada hari Kamis (2/11), dan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat (3/11).